Rabu, 29 Oktober 2014

KHOTBAH CHAPEL "JESUS IS MY LIFE"

VESDI SANDA
KHOTBAH CHAPEL
(Filipi 1:21-24)
Teks:  “21.Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.  22  Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus-itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Pendahuluan
Slamat pagi saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus.  Gimana kabarnya pagi ini?
Saya percaya bahwa pagi yang indah ini, kita bole ada di tempat ini karena kemurahan Tuhan dalam hidup kita, amen?
Meskipun mungkin ada yang pegal karena sati cup. Tapi tetap semangat, ingat hari ini adalah finalnya. Heheheh katakana kepada teman kamu, semangat hari ini final. heheh
            Seorang musisi yang memiliki kemampuan untuk bermain music secara luar biasa.  Atau seorang composer yang sanggup menggubah lagu yang sangat luar biasa, dan sanggup membuat konser music yang spektakuler.  Tentu bukan seorang yang hari ini masuk mendaftarkan diri ke sekolah music, kemudian besok harinya langsung menjadi hebat. 
Tentu ia harus melalui pendidikan musik yang membutuhkan waktu yang panjang, serta pengalaman-pengalaman yang luar biasa dalam bidang musik.  Orang tersebut tentu pernah mengalami jatuh bangun, kritikan, masukan, bahkan latihan yang keras untuk menjadi seorang musisis, atau composer yang hebat.  Tentu ia tidak melakukannya dengan setengah hati, tetapi dengan sepenuh hati bahkan menjadikan music sebagai bagian dari hidupnya.  Atau bahkan menjadikan music sebagai hidupnya.

Tema khotbah saya hari ini ialah
Orang Yang Memikirkan Tentang Sorga, Ialah Orang Yang Giat Di Bumi. Orang Yang Paling Memikirkan Tentang Sorga Adalah Orang Yang Paling Giat Di Bumi

Judul Khotbah  saya pada pagi hari ini ialah JESUS IS MY LIFE

Langsung saja: mari sama-sama kita membuka Alkitab kita di dalam kitab “ FILIPI 1:21-24”
Surat Filipi adalah surat yang paling pribadi di antara surat-surat Paulus yang tidak di tulis bagi perorangan.  Jemaat Filipi sudah sangat dekat kepadanya, sehingga ia menulis suratnya bukan untuk membela pelayanannya seperti kepada jamaat di Korintus dalam II Korintus, tetapi ia merasa bahwa ia dapat berbicara secara bebas kepada mereka tentang penderitaan dan ambisi rohaninya.  Sifat dari surat ini sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab paulus dengan orang percaya di Filipi. Sehingga Paulus dengan bebas mencurahkan apa yang menjadi isi hatinya yang terdalam kepada jemaat Filipi. 
Tentu saat Paulus menuliskan surat ini, Paulus tidak sedang dalam keadaan yang fun, santai atau lagi bersenang-senang, sehingga ia bebas menuliskan curahan hatinya yang luar biasa tentang hubungan dekatnya dengan Kristus kepada jemaat Filipi.  Paulus saat menulis surat ini. Ia sedang berada di dalam penjara karena pemberitaan Injil. Tanggal penulisan surat Filipi tidak dapat dipastikan. Ada yang mengatakan saat ia di penjarakan di Roma (60-62), ada juga yang mengatakan bahwa saat dia di penjarakan di Kaisarea (58-60), ada juga yang mengatakan saat ia di Efesus (50).  Namun tidak ada kesepakatan kapan dan dimanan surat ini di tulis.  Namun yang jelas surat ini di tulis saat Paulus sedang di penjarakan dan Paulus tidak memiliki kepastian apakah dia akan di bebaskan atau kemungkinan justru akan mendapat hukuman mati.  
             Apa saja curahan hati Paulus itu?
1
  • Mari sama sama kita perhatikan dalam ayatnya yang ke “21.Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
            Dalam pernyataan yang sederhana ini, Rasul Paulus mengungkapkan betapa dalamnya Kasihnya kepada Tuhan.  Hidup yang dimaksudkannya disini ialah hidup di dalam Kristus, ya Kristus sendiri. Paulus memposisikan Kristus “Χριστὸς” bukan sebagai objek tetapi subjek dalam hidupnya.  Sehingga Paulus bukan lagi haya hidup untuk Kristus tapi Kristus itu sendiri adalah hidupnya.  “aku hidup, tetapi hidupku ditangkap dan dikuasai oleh Kristus, sehingga dengan jalan itu Ia hidup bagi ku.  Ia hidup menggantikan aku di dalam hidupku sendiri.”
            Ada beberapa pandangan mengenai maksud Paulus: mengenai teks ini. kebanyakan penafsir mengatakan sebab kematian memberikan kepada Paulus persekutuan yang penuh dengan Kristus, Tuhannya, di dalam soga.  Dan ada yang menafsirkan teks ini  berbicara mengenai kesempatan Paulus memuliakan Kristus melalui kemulian-Nya. 
            Namun saya tidak akan menjelaskan kepada saudara apa sesungguhnya maksud dari Paulus mengenai perkataannya ini, tetapi yang saya ingin sampaikan kepada saudara adalah. Mengapa Paulus memiliki pemahaman seperti ini ?  Apa yang melatar belakangi sehingga Paulus memiliki pandangan dan pemahaman mengenai hubungan yang begitu dalam antara dirinya dengan Kristus. 
Tentu pemahaman yang begitu dalam yang diungkapkan oleh paulus ini, bisa ada dalam diri Paulus. Bukan karena Paulus telah menyelidiki siapa Kristus di dalam Perpustakaan di lantai dua Aliteia, atau buku-buku yang banyak, tetapi karena Paulus memiliki pengalaman-pengalaman yang luar biasa serta perjumpaan pribadi bersama dengan Kristus.  
Sampai saat ini saya ingin mengatakan kepada saudar bahwa ialah “alami perjumpaan pribadi bersama dengan Kristus dan temukan Dia dalam setiap pengalaman hidup saudara Paulus menemukan Kristus dalam pengalaman pribadinya dan perjalanan pelayanannya.   
Dalam Kisah Para Rasul 9. Diceritakan mengenai perjumpaan Paulus dengan Tuhan yang mengubah kehidupan Paulus secara radikal kepada Tuhan.  Pertemuan pribadi antara Paulus dan Kristus mengubah hidupnya.  Paulus menjadi semakin teguh dan bersemangat untuk melayani Tuhan.  Banyak tantangan dan mujizat yang dialami oleh Paulus. Sebelum perjumpaan itu Paulus adalah seorang yang begitu membenci pengikut Kristus,  namun telah diubahkan kepada kehidupan yang radikal kepada Kristus.  Kalau saudara membaca perjalanan pelayanan Paulus dalam Kisa Para rasul. Berkali-kali Paulus menghadapi bahaya bahkan Maut seklipun.  Paulus menuliskan kesulitan yang di hadapinya dalam II Korintus. Dimana Paulus mengatakan “AKU LEBIH BANYAK BERJERIH LELAH;   LEBIH SERING DI DALAM PENJARA;  DIDERA DI LUAR BATAS;  KERAP KALI DALAM BAHAYA MAUT.  11:24 LIMA KALI AKU DISESAH ORANG YAHUDI, SETIAP KALI EMPAT PULUH  KURANG SATU PUKULAN, 11:25 TIGA KALI AKU DIDERA,   SATU KALI AKU DILEMPARI DENGAN BATU,   TIGA KALI MENGALAMI KARAM KAPAL,   SEHARI SEMALAM AKU TERKATUNG-KATUNG DI TENGAH LAUT. 11:26 DALAM PERJALANANKU AKU SERING DIANCAM BAHAYA BANJIR DAN BAHAYA PENYAMUN, BAHAYA DARI PIHAK ORANG-ORANG YAHUDI  DAN DARI PIHAK ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI; BAHAYA DI KOTA,  BAHAYA DI PADANG GURUN, BAHAYA DI TENGAH LAUT, DAN BAHAYA DARI PIHAK SAUDARA-SAUDARA PALSU.  {27}AKU BANYAK BERJERIH LELAH DAN BEKERJA BERAT;  KERAP KALI AKU TIDAK TIDUR; AKU LAPAR DAN DAHAGA; KERAP KALI AKU BERPUASA,  KEDINGINAN DAN TANPA PAKAIAN.”
Namun pengalaman-pengalaman ini tidak membuat Paulus menyerah. Justru pengalaman tersebut membawa Paulaus semakin dekat dengan Kristus.  Bahkan Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah hidupnya. William Barclay mengatakanBagi Paulus  Kristus adalah hidupnya sebab pada hari ketika ia berjalan menuju Damsyik seolah-olah ia memulai hidup yang samasekali baru.  Kristus juga adalah hidup yang sedang ia jalani.  Tak satupun dijalani Paulus tanpa kehadiran-Nya dan dalam saat-saat yang menakutkan, Kristus hadir disana untuk menghiburnyua.(Kisah 18:9,10).  Kristus juga adalah tujuan hidupnya sebab di hadiratnya yang kekal Paulus mengarahkan seluruh hidupnya.  Kristus adalah inspirasi bagi kehidupannya.  Bagi Paulus Kristus telah memberi kekuatan untuk menjalani hidup sebab kasih karunia Kristus yang serba mencukupi, telah menyempurnahkan kelemahan Paulus.  Baginya, Kristus adalah upah kehidupan sebab bagiya upah satu-satunya yang berarti adalah hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan.  Apabila Kristus direnggut dari hidupnya, maka bagi Paulus hidup ini mejadi tak berarti apa-apa.
Ilustrasi:                                                    
Saya ingat ketika saya menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup saya.  Saya langsung memutuskan untuk sekolah alkitab, tapi blum tau mau masuk dimana.  Dan itupun bukan hal yang gampang.  Selain harus menghadapi penolakan dari orang tua dan saudara, saya juga tidak mendapatkan dukungan dalam hal materi. Jadi ketika saya kesini, harus memikirkan biayanya.  Dan saya ingat sekali waktu saya kesini dengan janji akan ada sponsor kata gebala saya. Tapi yang saya dapati bahwa saat saya hendak registrasi, sponsor saya batal dan uang tidak ada. Saya datang sendirian, tidak kenal siapapun disini. Cuman tau satu qaqa tingkat. Qa defli dan satu dosen. Pak agus. Itupun tunya lewat telfon. Saya menjadi frustasi. Karna harus bayar tapi gak ada uang. Mau pulang apalagi. Tamba gak ada uang.  Tapi puji Tuhan.  Baru kali itu angkatan kami.  Langsung bole BSK dari semester pertama. Dan saya salah satunya yang diterima.  Baru pertama kali datang, langsung dpt ujian dari Tuhan. Gimana kalau uda di jalanin ya?
Pada awalnya sebelum masuk sati, Saya pikir disini adalah kumpulan pendeta. Rohaniawan, yang seperti malaikat. Yang kerjanya setiap hari baca Alkitab. Berdoa ibadah dan memuji menyembah Tuhan. Mungkin dpt diilustrasikan dengan sebuah lagu mungkin lagunya seperti ini saudara “bersama malaikat di surga, nyanyikan kidung pujian”  tapi kenyataannya.  Alamak. Koyok ngene too? luar biasa.  Tingkat satu tantangan demi tantangan datang, dan saya kemudian berpikir kayanya saya salah tempat. In bukan tempat saya. Memang ada juga mujisat dan pertolongan Tuhan selalu hadir.  Tapi apakah ujian berhenti.?  Tidak, tingkat dua, makin berat.  Sampai saya berkata pada Tuhan cukup Tuhan !! saya tidak mau lagi untuk lanjut. Saya menyesal datang ke tempat ini. Mending saya lanjut kulia di sekuler.  Saya sudah mengorbanykan cita-cita saya untuk datag ke tempat ini, tapi ini yang saya dapatkan.  Di luar sana saya butuh ini, tinggal cari dapat.  Disini. !!!  adooooohh, Mau print ugas saja begumul setengah mati. Tapi Tuhan selalu ada saja pertolongan-nya. naik tingkat tiga. Ujian berhenti.? Lanjuuuuuut.  Disini merupakan keadaan terberat mungkin sepanjang pengalaan saya di sati sampai saat ini. Karen mungkin pengalaman skripsi blum saya lalui. Mungkin lebih berat kali ya. Tingkat tiga. Saya kemudian bertanya. Apakah engkau benar-benar ada Tuhan ataukah semua yang saya alami hanya sebuah kebetulan saja.  Tapi yang saya mau saksikan bahwa Tuhan selalu hadir disitu dan mengatakan bahwa Ia selalu setia dan ada bersama saya. Dan saat ini saya percaya kalau ia ada di dalam hidup saya. Dan saya ingin mengatakan bahwa hidup saya adalah Kristus. Tanpa Dia saya bukanlah apa-apa.
Aplikasi:
Paul Stevens dalam bukunya ”Down to earth spirituality, Menemukan Tuhan dalam kehidupan yang biasa dan membosankan” mengatakan bahwa kita dapat bertemu dengan Allah dalam kondisi biasa dan umum dalam kehidupan keseharian kita.  Dengan petunjuk-petunjuk-Nya yang diambil dari kisa Yakub di Alkitab, Stevens mencermati kisah dalam kitab kejadian dan membuka bagaimana momen-momen yang biasa dibuat menjadi luar biasa, diubahkan oleh kehadiran Allah.
“kehidupan setiap hari ialah disiplin spiritual yang didalamnya Allah secara terus menerus dan dengan ramah menemukan kita” kata Stevens.  Ketika kita sedikit saja mengharapkan hal itu, Allah akan mengejutkan kita dengan mempesonakan kembali apa yang kita alami sehari-hari dan membuat setiap saat menjadi suatu kesempatan untuk merasakan berkat-Nya.
Mungkin saudar juga perna mengalami hal yang sama seperti saya. Atau mungkin saudara mengalami pengalaman yang berbeda. Tapi percaylah bahwa Kristus ada bersama saudara. Mungkin adik tingkat satu berpikir saat datang di tempat ini akan bertemu dengan qaqa tingkat yang penuh dengan kemuliaan Tuhan yang saat bertemu, akan selalu mengatakna  Salam bagimu di dalam Yesus Kristus (nada berwibawah),  namun nyatanya (alamak.     Jangan kan salam) mukanya jutek banget, ketus. Apalagi ya. ??? galak. Pokonya beda jauh dengan malaikat.  Ya yang namanya juga tempat orang lagi di bentuk.  Koslet dikit wajarlah. Hehehehehehhe  apalagi kumpulan berbagai suku. Jadi sudah.
            Atau mungkin pikirnya kaya anak SMA. Cuman bangun, makan, kuliah, kerja tugas. Dan tidur. Selesai. Tapi nyatanya tugassnya gak ketulungan banyaknya (logat malaisya). Sampai bingung, mau makan atau kerja tugas. N setiap minggu pasti ada aja kesibukan.(LBC, ORIENTASI, AUDISI MUSIK N DLL) PERTEMUAN2, ACARA PENERIMAAN MAHASISWA. ACARA WISUDAH, KULIA BLOK, SATI CUP, MID SEMESTER, DETLINE TUGAS, KKR, UJIAN FINAL) uda satu semster sibuk semua. Gak ada freee. Desember libur, jangan sala pelayanan justru numpuk di desember. Semester depan welcome in mission day momen.  Sati gak pernah freee brooo. Sati itu sangat sibuk. Karena saudara lagi dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan besar, ya harus belajar dari sekarang no untuk sibuknya. Biar nanti kalau jadual saudara sudah jam terbang. Saudara gak kaget.   Saudara bisa bilang itu ma biasa di sati. Mau jamnya terbang kek. Mau jadual khotbahnya ikut terbang kek. Itu ma biasa. Ada amen?  Saudara mengalami kesibukan yang luar biasa. Tapi disitupun saudara bias berjumpa dengan Tuhan.
Dam masih banyak lagi pengalaman yang akan saudara hadapi disini. Termasuk skripsi ( ada amen saudara saya, uda dapat topik?) dan pelayanan weekend. Tapi percayalah bahwa Kristus ada bersama saudara. Dan Kristus ada disetiap pengalaman saudara.  Pengalaman yang saudara alami bukannya membuat saudara mundur, tapi justru membawa saudaara semakin dekat dengan Kristus.
            Jadi saudara alamilah pengalaman perjumpaan Pribadi dengan Kristus, maka Ia akan mengubah hidup saudara.  Temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara, dan bawah hidup saudara semakin dekat dengan dia. Sampai saudara sama seperti Paulus yang mengatakan bahwa Kristus adalah hidupku. Kalau saya bole mengutip judul khotbah saudara tossy  saudara bole berkata “hidupku bukannya aku lagi, atau mas dwi: bukan aku tapi Dia. Ada amen saudara. ?
2
  • Kemudian curahan hati Paulus yang kita jumpai selanjutnya terdapat di dalam ayatnya yang ke-23-24.“23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.”
Ia seolah-olah didesak (Sunechomai =aku dipegang bersama-sama, aku didesak. dari dua pihak.  Keduanya mempunyai daya tarik yang sama. Keduanya mendorong dan menaraiknya dari dua jurusan, sehingga ia tidak tahu apa yang harus ia buat. Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus.  Itu kemungkinan yang pertama.  Kemungkinan yang kedua kan menyusul dalam ayat ke 24.  Aku ingin, sebenarnya: mempunyai keinginan (ten ephitumian echon). Aku didesak (sunekhomai) kata yang akan dipakai oleh seorang pengembara ketika berada di jurang yang sempit dengan dinding batu pada kedua sisinya, tak sanggup lagi berputar arah selain berjalan terus.  Aku mempunyai (echon,  = sekarang dan terus menerus mempunyai) keinginan “untuk pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus”  kata yang diterjemahkan di sini dangan “pergi” dalam bahasa aslinya (analuein) berarti “membongkar, melepaskan kembali. Paulus mengumpamahkan hidupnya dengan kemah yang biasa dipakai oleh musafir-musafir dalam perjalanan mereka. Tiap-tiap kali, kalau mereka mau melanjutkan perjalanan mereka, kemah mereka dibongkar , supaya dibawah dan dapat dipasang lagi di tempat perhentian yang berikut.  Paulus mengatakan bahwa demikianlah hidupnya- dalam perjalanan musafir besar, di dunia ini.  Ia ingin untuk pergi(membongkar kemah hidupnya) dan diam bersama-sama dengan Kristus.  Diam bersama-sama dengan Kristus itulah yang di inginkan( sun Christoi einai ) Paulus.  Yang diinginnkan Paulus bukan mati, supaya mati, tetapi mati, supaya bersama-sama dengan Dia.  Jadi Paulus sebenarnya bukan saja berada di persimpangan jalan dari dua kemungkinan, tetapi juga tahu  dan itulah yang mendesaknya dari jurusan ini bahwa mati dengan Kristus adalah kemungkinan yang jauh lebih baik. Sebab kematian yang demikian ia anggap sebagai perbuatan yang terakhir dalam hidupnya, dimana Kristus dapat dimuliakan.  Namun demi kawan-kawannya dan demi apa yang dapat dilakukannya bersama dan untuk mereka, ia ingin tetap tinggal di dunia.  Lalu muncullah pikirannya bahwa pilihannya tidak tergantung pada diriya, tetapi pada Allah sendiri.
            Dalam ayat 24 Paulus menyebut kemungkinan yang kedua yang mendesaknya dari dua kurusan yang lain:tetapi perlu untuk tinggal dalam daging ini karena kamu.   Ia tidak hidup untuk diri sendri dan kepentingan sendiri.  Ia hidup untuk Kristus dan karena itu juga untuk jemaat.  Perkataan ini mengingatkan kita kepada kewajiban (anangke) yang ia letakkan atas dirinya  (1 Kor 9:16) kewajiban untuk memberitakan Injil.  Ia tahu bahwa mati untuk kemuliaan Kristus itu “jauh lebih baik” baginya, tetapi juga ia tahu bahwa ia tinggal dalam daging “ lebih perlu” untuk jemaat yang adalah “suatu kewajiban” baginya.  Suatu “kewajiban” yang bukan ia sendiri letakkan atas dirinya Karena bukan ia sendiri yang memilikinya tetapi yang dipikulnya sebagai sebagai rasul: suatu “kewajiban” berhubungan dengan kenyataan, bahwa ia masih ada, bahwa ia masi hidup dalam daging.   
Keyakinan Paulus bahwa dia akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan mereka.  Kata yang diapkai untuk tinggal  ialah menein  dan untuk tinggal bersama-sama lagi paramenein. Menein  artinya “tinggal dengan”  paramenein” (para  artinya disamping) artinya menunggu disamping seseorang agar siap untuk memberi pertolongan kapan saja.  Kerinduan Paulus untuk hidup bukanlah demi dirinya sendiri, melainkan demi mereka yang seterusnya ingin ia bantu.
            Paulus meletakkan kepentingan mereka di atas pilihan pribadinya.  Dengan demikian, ia menjadi contoh hidup dalam hal yang akan ia ajarkan kepada mereka.  Ia berkomitmen pada kemitraan Injilnya dengan mereka selama Tuhan memberinya hidup.
Ilustrasi:
            Ttidak ada pertanyaan yang paling membuat saya frustasi  saat saya pertama kali datang ke tempat pelayanan selain pertanyaan “bisa main musik gak?”  hehehe gak bisa.  Jawabannya macem-macem.  Ada yan bilang “ooo gak apa-apa, disini banyak kok yang bisa main musik” huuufff. Tapi ada juga yang jawab “ooo” dan ada juga yang jawab “trus kamu bisa apa kalau begitu ?”  sakitnya tu disini saudara”.  Kesannya kalau dalam pelayanan musik yang paling penting.  Kalau gak bisa musik, seperti gak ada apa-apanya. Sayakan buta soal musik. Jadi amat sangat bergumul. Rasanya pengen cari tempat pelayanan lain.  Tapi saya percaya bahwa Tuhan memberikan sesuatu yang berbeda dari orang lain, dan saya akan memberikan yang terbaik dari yang saya miliki, dalam pelayanan.  Saya datang ketempat itu bukan untuk jadi pemain musik tapi saya mahasiswa theology yang akan melayani jiwa-jiwa yang ada disana. Apapun tantangannya. Yesus bersama saya dan dia adalah hidup saya. Kemanapun ia mengirim saya. Itu adalah kepercayaan dari Tuhan yang harus saya kerjakan. 
Aplikasi:
            Paulus berada di dua pilihan yang baik. Yang suci. Pada satu sisi ia ngin memuliakan Kristus melalui kematiannya.  Namu pada sisi yang lalin, dia ingin tinggal di dunia, untuk bersama-sama dengan orang-orang yang di layaninya.  Dan Paulus memiliki keyakinan ini, meskipun tidak jelas ansipnya. Apakah ia akan di bebaskan atau tidak.  Dan Paulus menyerahkan semua keputusannya kepada kehendak Tuhan.  
Mungkin saudara mengalami pengalamanm yang tidak sama persis dengan Paulus. Mungkin saudara pernah menghadapi dua pilihan dalam hidup saudara dimana saudara mau memilih untuk lanjut atau berhenti, dan ingin pergi untuk diam bersama-sama dengan Kristus, mati dong!!! Atau diam bersama-sama dengan keluarga.  Keadaaan yang kelihatannya tidak menentu dan sangat membuat saudara Frustasi. Entah itu didalam pelayanan week end contohnya, sampai saudara berkata”aku didesak dari dua pihak. Antara terus pelayanan di gereja itu, atau mengahdap bagian pelayanan untuk mita ganti tempat”  kenapa?. Soalnya saya tidak tau main music sementara tempatnya butuh pemain musik. Jangankan main music. Baru petik senar gitar aja langsung putus.  Jangankan berkhotbah seperti urator yang hebat yang emiliki ilmu retorika yang baik. Ngomong aja gagap, latah lagi. Jangankan bias wl dengan baik, lawong bersin aja fals, atau jangankan ngajar sekolah minggu dengan baik dan lucuuu. Baru perkenalkan diri aja (slamat siang adek-adek, perkenalkan nama qaqa Vesdi) bukannya disambut dengan gemira, mala semuanya pada nangis.
            Atau banyak tantangan yang saudara alami yang hendak membuat saudara mundur. Biarlah keputusan yagn saudara ambil seprti Paulaus, karena Kristus adalah hidup saudara maka semua keputusan itu adalah berasal dari Tuhan. Sudara dating di tempat ini karena kehendak Tuhan. Dan biarlah saudara berkata “aku akan tetap melayani Tuhan, menuntuk imu di tempat ini, karena banyak jiwa-jiwa yang sedang menanti saya utuk saya layani” amen?

            Trus apa yang saudara dapatkan dari semuanya itu? Bukannya buang-buang waktu. Di sati 4 tahun belajar alkitab. Banyak pergumulan. Mending di luar sana. Kerjaan banyak. Bias heppyy.  Kalau saudara memperhatikan bahwa dalan kisah hidup Paulus, dia telah merintis banyak gereja pada saman gereja mula-mula.  Dan tulisan Paulus mengisih sebagian besar dari kitab PB dan telah memberkati lebih dari 1 miliar orang selama lebih dari satu abad. Kenapa karena Kristus adalah hidupnya.
Dalam buku yang berjudul “You can be A Wolrd Changer” yang mengisahkan tentang 101 tokoh pengubah dunia. Salah satu tokoh yang  paling terakhir ditulis “ialah kisah tentang Yesus dari nasaret” dikisahkan begini:
            Tidak ada seorang pun yang telah mengubah sejarah sebanyak yang dilakukan Yesus dari nasaret.  Lebih banyak Buku telah ditulis mengenai Yesus daripada orang lainnya. 
            Kehidupannya telah mempengaruhi seluruh sektor keberadaan manusia.  Ia tidak menulis karya sastra, tetapi Milton,Danta, dan banyak ahli-ahli sastra diinspirasi oleh-Nya. Ia tidak mengarang music, tetapi handel, Hayden, Beethoven, Bach, dan Mendelssohn mencapai kesempurnaan tertinggi ketika menciptakan lagu-lagu hymne,sinfoni, dan oratorio untuk memujo Dia.  Dia tidak melukis, tetapi Raphael, Michelanjelo, dan loenardo da Vinci diinspirasikan mencapai kebesaran dalam melukiskan kehidupan dan pelayanna Yesus.
            Yesus mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkn orang sakit dalam pelayannya yang aktif hanya tiga tahun, dimana banyak filsuf terkenal yang mengajar lebih lama. SOkrates selama 40 tahun, Plato 50 tahun, dan aristotleles 40 tahun.  Tetapi ajarannya melebihi pengaruh yang ditinggalkan gabungan 130 tahun pengajaran oleh ketiga orang pada masa lalu ini. Kalender orang-orang Roma (dunia barat) diubah untuk merefleksikan kematian-Nya, dengan BC.  Berarti Before Christ, dan A. D. yang berarti anno domini yang artinya didalam Tahun Tuhan.
Saudara mungkin tidak memiliki apa-apa untuk mengubah dunia, atau menjadi histori maker. Tapi kalau Kristu adalah hidup anda. Maka saudara pasti bias. Saya terlalu percaya kalau Kristus tidak memanggil orang yang mampu, tapi memampukan orang yang dipanggilnya.
Berimanlah dalam mengambil langkah kecil kedepan untuk mengembangkan karakter yang menyerupai Kristus, temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara entah dalam pengalaman senang maupun pengalaman Pahit,  layani dia dari apa yang dikaruniakan kepada saudarah.  Pandang jiwa dan pelayanan seperti Yesus memandangnya, dimana Ia relah meninggalkan kemuliaannya demi keslamatan manusia, dan Allah akan senantiasa setia dan memampukan Anda untuk mengubah dunia.
Yesus mengubah dunia secara luar biasa. Dan kalau Dia adalah hidup saudara. Maka saya akan mengatakan bahwa “You can be A Wolrd Changer” amen? Katakana kepada orang di sampaing saudara. “You can be A Wolrd Changer”

Penutup.

KEHIDUPAN YANG DIPIMPIN OLEH ROH Roma 8:4-5

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SATYABHAKTI



KEHIDUPAN YANG DIPMPIN OLEH ROH
ROMA 8:4-5




MAKALAH DISERAHKAN KEPADA
PDT. INDRIJANTI LIMANTA M.Div.
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MATA KULIAH
STUDI PERJANJIAN BARU III: KITAB ROMA & GALATIA



OLEH
KELOMPOK III HIDUP OLEH ROH
JONSON SIMANJUNTAK
VESDI SANDA
EKAPRIANTO WANIMBO
MATELDA INDRIYANI  DIMAMUDJI



MALANG, INDONESIA
25 OKTOBER 2012


DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………………..................1
Pendahuluan ……………………………………………………………………………..….1
Apa itu Hidup oleh Roh?.    .................................................................................................1
Ada apa DenganHidup oleh Roh?   .....................................................................................2
Konteks Historis …………………………………………………………………………..2
            Penulis……….……………………………………………………………………..2
             Tahun Penulisan Surat Rom…………………………………………….................2
            Penerima Surat Roma……………….……………………………………………..3
             Tujuan Penulisan.…………………….……………………………………………3
             Ekonomi……..…………………………………………………………………….4
             Sosial...……………………………………………………………………….……4
Konteks Sastra …………………………………………………………………………….5
           Konteks Jauh……...………………………………………………………………..5
           Konteks Dekat…….………………………………………………………………..5
Analisa struktur Teks Roma…………………………………………………… ………….6
Studi Kata……………………………………………………… …………………..………6
Eksegesis Teks Roma 8:4-5……………………………………… ………………………..8
           Hidup Menurut Daging..………………………………………………………….10
           Hidup Menurut Roh..…………………………………………………………..…10
Eksposisi …………………………………………………………………………………..11
Kesimpulan………………………………………………………………………………..11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..…12







KEHIDUPAN YANG DIPIMPIN OLEH ROH

Roma 8:4-5

Pendahuluan
Teks dalam Roma 8:4-5, merupakan bagian yang sangat sulit, karena sangat padat dan karena Paulus menekankan kembali hal-hal yang telah Paulus katakan.  Tidak kurang dari dua puluh kali Paulus menuliskan kata Roh dalam pasal ini.  Kata ini menurut Barclay tidak hanya berarti Roh tetapi juga angin, dan di dalamnya ada pengertian tentang kuasa, yaitu kuasa seperti angin yang dasyat.[1] Kehidupan yang dikuasai oleh Roh Allah, sebagaimana manusia hidup dalam udara, begitulah manusia hidup dalam Kristus, tak pernah terpisah dari-Nya.  Sebagaimana orang percaya bernafas dalam udara dan udara itu memenuhinya. Orang percaya dikendalikan oleh Roh, dikendalikan oleh Kristus dan difokuskan mengarah kepada Allah.
Berdasarkan studi eksegesis, dalam paper ini, penulis akan melakukan eksegesis terhadap teks Roma 8:4-5 mengenai kehidupan oleh Roh atau kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Untuk mengetahui maksud yang sesungguhnya dari Rasul Paulus mengenai hal ini, maka berikut ini adalah langkah eksegesis yang ditemukan penulis.
Apa itu hidup oleh Roh.?
Defenisi: Roh itu berasal dari kata Ibrani yaitu Ruah berarti angin dalam (Keluaran 10:13) yang berarti nafas atau kuasa ilahi.  Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani Pneuma yang mempunyai arti luas: Roh itu datang dalam api dan penghukuman.  Jadi Roh itu adalah kuasa pemberi kehidupan yang tak terlihat dan Roh memberikan karunia-karunia yang beraneka ragam (1 korintus 12:4- dst) untuk membangun kehidupan gereja.  Roh juga menyatakan kebenaran-kebenaran baru kepada setiap generasi.  Dan oleh Roh orang percaya dsapat mengenali Yesus (1 korintus 12:3) sehingga oleh karena Roh dapat mengikuti teladan-Nya (2 korintus 3:18)[2].


Ada apa dengan hidup oleh Roh.?
Hidup, “Peripatusin” (Peripatousin) , berarti berjalan, menunjuk kepada segala aktifitas/ kegiatan kehidupann orang percaya[3].  Kehidupan manusia batinia yang sudah diperbahurui, yang berjalan dibawah pimpinan dan pekerjaan Roh Kudus.
Kehidupan Orang percaya tidak dalam kuasa Taurat, tetapi dalam kuasa Roh Kudus [4].  Taurat tidak punya kuasa untuk menghasilkan kesucian, Taurat hanya dapat menyatakan dan menghukum dosa.  Tetapi Roh Kudus yang tinggal didalam orang percaya memampukan orang percaya bejalan dalam ketaatan terhadap Allah.  Kebenaran yang Allah minta/tuntut dalam Taurat dipenuhi dalam orang percaya melalui kuasa Roh Kudus.  Dalam Roh Kudus, orang percaya memiliki hidup, kebebasan dan kebahagiaan.  Mereka yang hidup dalam Roh Allah adalah mereka yang hidup sesuai pimpinan Roh Kudus, mempunyai kerinduan untuk perkara-perkara Rohani yang datang dari Roh Kudus.
Konteks Historis
Penulis
Penulis Surat Roma adalah Rasul Paulus.  Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh.  Paulus menulis surat ini dalam rangkah pelayanan rasulnya kepada dunia bukan Yahudi.  Ketika menulis surat ini, menjelang akhir misioner yang ketiga, Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (1 Kor. 1:14).
Tahun Penulisan Surat Roma
            Surat ini ditulis oleh Paulus pada saat perjalanan misinya yang ketiga  untuk memberitakan Injil.  Karena Rasul Paulus tinggal selama tiga bulan di Yunani (Kis. 20:3) dan memuji Febediaken perempuan dari kankera (Pelabuhan Timur Korintus) yang mungkin membawa surat ini ke Roma, sangat mungkin bahwa Surat ini ditulis dari Korintus.  Tetapi mungkin juga kota Yunani yang lain, seperti Filipi, yang merupakan tempat Paulus menulis surat ini.  Tanggal penulisan Surat Roma berkisar sekitar tahun 53–58 M.  Tahun 55 atau 56 M, yang merupakan tahun penulisan yang paling mungkin untuk surat ini[5].
Penerima Surat Roma
Rasul Paulus mengalamatkan Surat ini kepada orang-orang percaya yang berada di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus (1:7).  Orang-orang percaya yang dimaksud di Roma adalah teman-teman Paulus yang banyak di Roma yang dimana ia berusaha beberapa kali untuk mengunjungi mereka, namun selalu terhalang. Dan jemaat ini sebagian besar anggotanya adalah bukan Yahudi, karena ketika ia berkomunikasi dengan mereka, ia menyebutnya bangsa bukan Yahudi, dan karena catatan selanjutnya dalam Kisah Para Rasul menunjukkan ketidaktahuan pihak yahudi tentang kebenaran Kristiani[6].Walau demikian para pembaca tetap disapa dengan cara yang menunjukkan dengan pasti bahwa mereka pada umumnya bukan Yahudi.  Mungkin ada beberapa orang kristen Yahudi diantara jemaat, tetapi mereka merupakan golongan minoritas. 
Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan Surat Roma dijelaskan dalam pasal 15:22 - -25 dimana Paulus memberitahu mereka bahwa ia ingin mengunjungi mereka ke Roma.  Pasal15:24 menceritakan suatu maksud yang lain, yaitu Paulus mengharapkan pertolongan mereka.  Ia akan melayani di Spanyol, ia berharap akan memperlancar perjalanannya.  Ia mencari dukungan bagi pelayannya disana.  Pasal 15:30-32 menjelaskan bahwa ia juga minta dukungan doa mereka untuk perjalanannya ke Yerusalem, dimana ia akan menghadapi bahaya dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya, untuk menyerahkan suatu persembahan.  Dengan pengertian yang benar akan Injil, maka mereka yang ada di Roma diharapkan terbeban untuk menolong dan mendukung Paulus, serta terlibat dengan kerinduan Paulus untuk menjanngkau orang Spanyol dengan Injil Kristus.
Keagamaan dan politik
Negara Roma mencakup segala macam daerah, iklim, suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan, tidak saja dipersatukan oleh politik Romawi tetapi juga oleh kebudayaan Yunani. Seperti dikatakan oleh D. Kuhl:.Sesungguhnya hal ini menyatakan bahwa ada dua kekuasaan yang tetap eksis, secara politik oleh Romawi dan kebudayaan oleh Yunani. Keduanya secara berturut-turut menguasai dunia.
Kebudayaan Yunani sangat tinggi sehingga mampu merembesi seluruh daerah Mediterania bahkan ibu kota penguasa dunia pada saat itu di Roma.Tentang silang dua kekuasaan ini J. I. Packer menyatakan:Kekuatan politik Yunani telah berlalu, tetapi budaya dan suasana Yunani telah menjadi fondasi bagi kebudayaan kekaisaran Romawi, sebagimana seorang penulis Romawi, Horatius, mengamati bahwa “Orang Yunani yang tertawan telah menawan penawannya.” Kesenian, literatur, dan gaya pemerintahan Yunani berkembang dengan subur hampir sepanjang periode Romawi.

Ekonomi
Pada masa PB Roma masih bertumbuh,di blok-blok rumah bertingkat tinggal lebih dari sejuta rakyat jelata, yang datang dari manca negara.  Golongan Aristokrat yang oleh kebijakan internasional para Kaisar, memboroskan keuntungan yang dipertoleh dari tiga benua di vila-vila mewah dipinggir kota atau diperkebunan-perkebunan luas dipedalaman[7].  Para Kaisar memadati wilayah jantung Roma dengan gedung-gedung negara, yang belum ada bandingannya di ibukota manapun juga.  Pemusatan kekayaan itu memungkinkan masyarakat bawah beroleh kemajuan ekonomi dan hiburan.  Hal itu menarik sastrawan dan pakar seni dari negeri-negeri laindatang ke Roma.
Sosoial
Pada zaman Perjanjian Baru Kota Roma merupakan pusat kekaisaran Romawi dan  juga sebagai pusat dunia. Tentang pendiri Kota Roma diliputi oleh legenda.Sebagai pusat dunia, kota Roma menjadi tempat tinggal banyak bangsa. Penggalian-penggalian membuktikan bahwa, mula-mula kota Roma adalah tempat bertemu dan bercampurnya bangsa-bangsa, bukan tempat satu suku bangsa saja. Hal ini dipengaruhi oleh sistem pemerintahan dan sistem administrasi Kekaisaran Romawi menyerap banyak kota, negara, dan bangsa.Kota yang luasnya 12 mil ini berpenduduk kira-kira satu juta orang dan setengahnya terdiri atas para budak, sebab di kota tersebut praktek jual beli budak sangat marak. Di kota ini terdapat orang-orang Yahudi kira-kira 20.000jiwa, tetapi menurut Witherington jumlahnya di antara 40.000 atau 50.000jiwa.Hal itu menandakan bahwa orang Yahudi cukup banyak di kota itu. Terbukti karena adanya sinagoge yang cukup banyak. Di Roma sedikit sekali golongan kelas menengah karena biasanya orang-orang Roma kalau kaya, sangat kaya dan kalau miskin, sangat miskin.


Kesimpulan
  Paulus menulis surat ini dalam rangkapelayanan rasulnya kepada dunia bukan Yahudi saja.  Ketika menulis surat ini, menjelang akhir misioner yang ketiga, Paulus berada di Korintus di rumah Gayus. Surat ini ditulis oleh Paulus pada saat perjalanan misinya yang ketiga  untuk memberitakan Injil, Karena Rasul Paulus tinggal selama tiga bulan di Yunani. Dimana ia berusaha beberapa kali untuk mengunjungi teman-temannya di Roma, namun selalu terhalang. Paulus mengharapkan pertolongan mereka, ia mencari dukungan bagi pelayanannya disana. 
Paulus melihat bahwa  keadaan perekonomian yang dialami orang-orang Yahudi maupun orang non Yahudi semakin mengalami kemajuan, hingga mengarah pada  keadaan sosial yang memperhatinkan bahwa sampai terjadinya praktek jual beli para budak.  Begitu juga keadaan keagamaan, seiring dengan berkembangnya zaman justru orang-orang yahudi mulai mengubah kepercayaan mereka kepada penyembahan berhala dan hidup dalam hawa nafsu kedagingan.  Itulah sebabnya Paulus ingin supaya bangsa itu dibebaskan dari segala sesuatu yang tidak berkenan dihadapan Allah yaitu supaya hidup dalam kuasa Roh Kudus dan memilki cara hidup menurut Roh. Paulus ingin menekankan bahwa hanya dengan Kuasa Roh Kuduslah hati atau prilaku orang-orang yahudi dapat diubahkan.Walaupun ada kekuasaan besar yang saling bersaing saat itu di kota Roma, yang membuat keadaan politik sangat mempengaruhi ekonomi serta sosial yang saat itu sebenarnya begitu sangat berkembang namun sangat memperhatinkan. Sehingga keadaan kebudayaannya juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam keagamaan di Roma.             

Konteks sastra
Konteks Jauh
Roma 8:4-5, tentang “ hidup oleh Roh” diapit oleh Roma 7:1-25 yang berbicara tentang “ arti hukum Taurat.”  Kemudian Roma 8:13-25 tentang perjuangan hukum Taurat dan dosa  yang diyakini rohani, lalu dilanjutkan dengan Roma 8:18-30 tentang pengharapan anak-anak Allah.  Semua teks ini berbicara tentang topik yang berbeda-beda, namun memiliki keterkaitan satu sama lain yanmg tidak bisda dipisahkan.  Dapat dikatakan bahwa topik dari Roma 8:4-5 adalah “ kehidupan yang dipimpin oleh Roh.  Menggambarkan bagaimana manusia selaku hamba dosa menghadapi hukum Allah sebagai kuasa yang memusuhi Dia, keadaan itu tidak bisa berakhirdalam penghukuman terakhir.  Tetapi bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus, tidak ada lagi penghukuman itu[8].
Konteks Dekat           
            Dalam konteks ini jelas bahwa surat Roma, memberikan suatu petunjuk supaya kehidupan yang selama ini masih berpatok pada hukum Taurat akan berubah menjadi hidup oleh Roh (Roma 8:1-5).  Roma 7:13-26, Paulus sedang menegaskan supaya mereka yang berusaha menaati hukum Taurat Allah tanpa kasih karunia Kristus yang menyelamatkan menemukan bahwa mereka tidak sanngup melaksanakan maksud baik Alllah.  Dalam pasal 7:3-20 diulangi kembali apa yang telah dikatakan sebelumya, yaitu dalam ayat 14-20, Paulus menjawab pertanyaan apakah hukum taurat telah menyebabkan kematian manusia.  Disini paulus menekankan bahwa penybab dari kematian yaitu dosa dan bukan hukum taurat.  Dalam ayat 21-26, Paulus meneruskan uraiannya mengenai hukum taurat, yang merupakan pembelaan terhadap tuduhan-tuduhan dari pihak teologi.
            Roma 8:1 Paulus juga menegaskan kembali bahwa hidup tanpa kasih karunia Kristus adalah kekalahan, kesedihan  dan perbudakan kepada dosa.  Dalam ayat 2-3 jelas Roh yang memberi hidup.  Roh Kudus memasuki kehidupan orang-orang berdosa dan membebaskan mereka dari kuasa dosa.  Roh Kudus yang bekerja dalam orang percaya memungkinkan mereka hidup dengan benar, yang dianggap sebagai penggenapan hukum moral Allah.  Dengan demikian bahwa Roma 8:4-5 ini jelas bahwa mereka yang hidup oleh Roh akan memiliki kekuatan baru yang bekerja didalamnya, suatu kuasa yang memungkinkan mereka mengatasi dosa yang masih memperbudak mereka.
Analisa Struktur Teks Roma 8:1-5
8:4Supaya
             tuntutan hukumdigenapi di dalam kita,
                                                  yang tidak hidup menurut daging,
                                                                        tetapi menurut Roh.
8:5 Sebab
                mereka yang hidup menurut daging,
                memikirkan hal-halyang dari daging;
                                            mereka yang hidup menurut Roh,
                                           memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Teks Yunani Roma 8:1-5

8:4i[na to. dikai,wmatou/ no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata. pneu/maÅ
8:5oi` ga.r kata.sa,rkao;ntej ta. th/jsarko.jfronou/sin( oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojÅ

Studi Kata.     
Terjemahan Penulis dan perbandingan dengan terjemahan lainnya pada bagian ini adalah tertjemahan dari penulis yang disertai dengan bebrapa terjemahan dari berbagai versi Alkitab adalah.          
Ayat 4
Yunani
i[na to. dikai,wmatou/ no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata. pneu/maÅ
Penulis
Tabiat manusia yang menuruti keinginan daging, dapat dibaharui dengan hidup oleh Roh.
NIV
in order that the righteous requirements of the law might be fully met in us, who do not live according to the sinful nature but according to the Spirit.
KJV
hat the righteousness of the law might be fulfilled in us, who walk not after the flesh, but after the Spirit.
LAI
Supaya tuntutan hukum Tauratdigenapi di dalam kita,yang tidak hidup menurut daging,tetapi menurut Roh.

Ayat 5
Yunani
oi` ga.r kata. sa,rkao;ntej ta. th/j sarko.jfronou/sin(oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojÅ
Penulis
Kehidupan yang berasal dari dosa akan hidup pula di dalam dosa,Kehidupan yang berasal dari Roh maka akan hidup pula di dalam Roh.
NIV
Those who live according to the sinful nature have their minds set on what that nature desiresbut those who live in accordance with the Spirit have their minds set on what the Spirit desires.
KJV
for they that are after the flesh do mind the things of the flesh, but they that are after the Spirit the things of the Spirit.
LAI
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-halyang dari daging, mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Terjemahan Alkitab
8:4  Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
8:5Sebab mereka yang hidup menurut daging,  memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.

Eksegesis Teks Roma 8:4-5
Dalam ayat 4
i[na to. dikai,wmatou/ no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata. pneu/maÅ“Supaya tuntutan hukum Tauratdigenapi di dalam kita,yang tidak hidup menurut daging,tetapi menurut Roh.”.Dalam ayat ini daging mengacu kepada manusia yang hidup di bawah kendali dosa.  Dosa sebagai kekuatan yang memberontak melawan Allah yang dihukum di dalam daging Kristus .[9] Tuntutan hukum Taurat ( hidup yang benar ) telah dipenuhi bukan oleh atau hukum Taurat karena hukum Taurat telah gagal, tapi oleh dan melalui kasih karunia Allah yang memberika kepada orang yang telah diperbaharui dalam Kristus.  Sehingga kekuatan yang diperlukan untuk melakukan tuntutan itu sendiri adalah dengan kuasa Roh yang ada dalam Kristus.
            Dalam teks Roma 8:4 ini, memiliki tiga kata kunci utama yaitu kata “ hidup”, “daging” dan “Roh”.  Kata “hidup menurut daging” dimana kata kunci yang pertama yaitu kata“hidup” berasal dari kata yunaniperipatousin[10], berasal dari kata dasar “peripatew” yang berarti “go about, walk around atau go walk”.[11] Kata “peripatousin” memiliki bentuk presen indikatif aktif bentuk orang ketiga jamak. -“peripatousin” memiliki arti “mereka sedang berjalan.  Sedangkan kata “peripatew” memilikik bentuk participle presen active datife maskulin plural.  Selain itu, dalam terjemahan NIV ‘ memakai kata “live according”.[12]  Dan dalam KJV memakai kata “. walk[13]Hidup disini berarti pola hidup dari kehidupan sehari-hari dari perbuatan hidup yang nyata.Berikutnya yaitu kata daging atau sarka berasal dari kata dasar “sarz” yang berarti “flesh” atau “daging dan juga tubuh (yang dikuasai oleh dosa)”.  Kata daging disini bukan hanya memiliki pengertian tubuh atau daging yang dikuasai oleh dosa dan juga tabiat manusia dengan segalah kelemahannya dan tabiat manusia yang mudah jatu dalam dosa.  Kata kunci yang ketiga yaitu kata “Roh” yangberasal dari kata yunani“” yang memiliki bentuk neuter acusative singular noun yang berarti Roh (dari Allah), roh, nafas, jiwa,hantu dan watak.[14]. Kata Roh yang dipakai dalam teks ini yaitu kata Roh yang berarti Roh Allahatau Roh Kudus.

Dalam ayat 5 :
oi` ga.r kata.sa,rkao;ntej ta. th/jsarko.jfronou/sin( oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojœSebab mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal dari daging; mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Kata memikirkan berasal dari kata yunani “jronousin” yang memiliki bentuk presen indikatif aktif bentuk ketiga jamak.  Kata “jronousin” berasal dari kata dasar “ jronew” yang berarti berpikir, memikirkan dan bersikap.
Ada keterkaitan erat antara kehidupan dan pemikiran yang didengungkan oleh berbagai makna yang melekat padajronew.  Itu mengungkapkan bukan hanya suatu kegiatan intelek, tetapi juga gerakan kehendak, dimanaantara minat dan keputusan berada pada waktu yang sama. Maka makna sebenarnya dapat diperluas sampai pada gagasan "keberpihakan" dengan seseorang atau sesuatu.[15]Jadi maksud dari Paulus mengenai “berpikir” dalam Teks ini yaitu bukan hanya berpikir sebatas hanya di pikiran saja melainkan juga suatu tindakan hidup yang memihak pada seseorang atau suatu hal.Dimana pemikiran dan tindakan serta usaha seseorang terpusat pada suatu hal untuk melakukan sesuatu.

            Roma 8:4-5 ini, mempunyai dua bagian penting yang saling memberikan ulasan dan pengertian dimana satu sama lain memilki hubungan yang tidak terpisahkan.
c Pertama,  cara hidup menurut daging
c Kedua, carahidup menurut Roh

Cara Hidup Menurut Daging
Hidup menurut daging “sarka” yaitu “memikirkan hal-hal dari daging”di mana kata memikirkan berasal dari kata “jronousin” yang berasal dari kata “jronew” yang berarti memikirkan, berpikir dan bersikap.  Dengan demikian, hidup menurut daging yang memikirkan hal-hal dari daging adalah memiliki pola kehidupan sehari-hari dimana pemikiran serta tindakan yang berpihak dan sesuai dengan keinginan daging.  Hidup menurut daging yaitu suatu kehidupan yang dikuasai oleh suatu tabiat manusia yang terpisah dari Kristus, yaitu tabiat untuk bebuat dosa.  Keinginan daging disini bukan hanya dosa seksual saja tetapi juga dosa yang lainnya yang Paulus tuliskan dalam Roma 1:29-31.  Contohnya seperti: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan, kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat, kefasikan, pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, dan tidak mengenal belas kasihan.  Hidup menurut daging merupakan hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah atau berlawanan dengan kehendak Allah serta berada di luar kendali Allah.

Cara Hidup Menurut Roh
Dalam ayat 4-5 ini berulang diucapkan kalimat yang sama seperti dikatakan “ tetapi menurut Roh”, atau dapat ditulis“hidup menurut Roh”.  Kata Roh atau “πνευμa” yang berarti “Spirit”. Arti dari Roh yaitu Roh Kudus yang merupakan tanda mendasar dari seseorang yang telah percaya kepada Kristus menjadi milik Kristus seutuhnya.  Selanjunya, kata “hidup berasal dari kata Yunani  “peripatousin”, berasal dari kata dasar “peripatew” yang berarti “go about, walk around atau go walk” pergi tentang, berjalan-jalan disekitar, dan pergi berjalan” jadi hidup menurut Roh yaitu .hidup yang berjalan dalam tuntunan Roh seperti angin yang menuntun sebuah kapal.  Ini berarti seseorang membiarkan karakternya dibentuk oleh Allah menurut pola Yesus Kristus, bukan sebagai suatu usaha sendiri dalam mencapainya (seperti suatu pekerjaan), tetapi dengan rela memperhatikan Allah dan membiarkan Roh Kudus untuk berkarya dan menghasilkan buah.  Secara khusus, Paulus berbicara seperti dalam kebiasaan sehari-hari seperti “berjalan dalam Roh”, yang sedang “dipimpin oleh Roh”, sebagai “hidup seseorang yang telah ditetapkan dan dipilih oleh Roh”.
Hidup menurut Roh memikirkan hal-hal dari roh kata memikirkan berasal dari kata yunani “jronousin” yang berasal dari kata dasar “ jronew” yang berarti berpikir, memikirkan dan bersikap. yang mengungkapkan bukan hanya suatu kegiatan intelek, tetapi juga gerakan kehendak, di mana antara minat dan keputusan berada pada waktu yang sama. Maknanya dapat diperluas sampai pada gagasan "keberpihakan" dengan seseorang atau sesuatu. 
Jadi dengan demikian hidup menurut Roh atau hidup yang dipimpin oleh Roh dapat didefenisikan sebagai suatu kehidupan yang berjalan di dalam tuntunan Roh Allah, dimana pemikiran dan tindakan berpihak kepada apa yang dikehendaki oleh Roh Allah dan melakukan apa yang diinginkan oleh Roh Allah.
.

Eksposisi
            Orang percaya yang telah bertobat dan menerimah Roh Kudus, maka kehidupan mereka akan dituntun oleh Roh kudus untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya.  Oleh sebab itu, orang percaya hendaknya memiliki perbuata, tingka laku dan pemikiran yang sesuai dengan apa yang Roh Kudus kehendaki.  Orang percaya hendaknya mejauhi hal-hal dosa, sperti: menjaga pikiran mereka untuk tidak memikirkan hal-hal dosa seperti pikiran cabul, pikiran yang jahat, dan pikiran untuk merancangkan sesuatu yang jahat.  Menjaga perbuatan-perbuatan mereka dari hal hal yang jahat seperti mencuri, membunuh, dan sebagainya.  Serta menjaga perkataan mereka dari perkataan-perkataan kotor, perkataan yang kasar, makian dan lai-lain.

Penutup
             Hidup menurut Roh atau hidup yang dipimpin oleh Roh yaitu suatu kehidupan dari seseorang yang berjalan di dalam tuntunan Roh Allah, dimana pemikiran dan tindakan orang tersebut berpihak kepada apa yang dikehendaki oleh Roh Allah dan melakukan apa yang diinginkan oleh Roh Allah.  Sehinga hidup dalam pimpinan Roh tidak lagi memiliki hubungan dengan kehidupan di dalam dosa bersama keinginan-keinginannya.  Hidup menurut Roh tidak dapat disatukan dengan hidup menurut dagin, tetapi seseorang harus memilih diantara keduanya.



[1] WilliamBarclay,Pemahaman Alkitab Sehari-Hari,Roma,(Jakarta:BPK Gunung Mulia,1986),156.

[2]W. R. F. Browning.  Kamus Alkitab,  (Jakarta: Gunung Mulia, 2007), 386.
[3]Ibrahim, Vavild. Tafsiran Surat Roma, (Yogyakarta: Andi, 2011), 163.

[4]Ibid.
[5]Charles .F. Pfeiffer, Everett. F. Harrison, Tafsiran alkitab Wyclife (Malang: Gandum Mas, 2001) , 509.

[6]Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru(Malang: Gandum Mas, 1992), 375.
[7]Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMG, 1995) 322.
[8] Van DenEnd,Tafsiran Alkitab Surat Roma,(Jakarta:BPK Gunung mulia,2003),423
[9]Charles .F. Pfeiffer, Everett. F. Harrison, Tafsiran alkitab Wyclife (Malang: Gandum Mas, 2001) ,556.

                [10]Alkitab Perjanjnjian Baru Indonesia-Yunani (Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesi,1989),1097

[11]Bible work.2007

[12]Barker,Kenneth, et all,The NiV Study Bible, new International Version (Michigan: Zondervan Bible Publisher,1985),1716.

[13]The Holy Bible, King James Version (London And Mew York: Collins’ Clear Tipe Pres,),153

                [14] Barcklay M Newman Jr, Kamus Yunani-Indonesia untuk Perjanjian Baru (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1993),196 “

[15]Colin Brown, New Testament Dictionary of New Testament Theology Volume 2,(Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publising House,1986),618