SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SATYABHAKTI
KEHIDUPAN YANG DIPMPIN OLEH ROH
ROMA 8:4-5
MAKALAH DISERAHKAN KEPADA
PDT. INDRIJANTI LIMANTA M.Div.
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MATA KULIAH
STUDI PERJANJIAN BARU III: KITAB ROMA & GALATIA
PDT. INDRIJANTI LIMANTA M.Div.
UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MATA KULIAH
STUDI PERJANJIAN BARU III: KITAB ROMA & GALATIA
OLEH
KELOMPOK III HIDUP OLEH ROH
KELOMPOK III HIDUP OLEH ROH
JONSON SIMANJUNTAK
VESDI SANDA
EKAPRIANTO WANIMBO
MATELDA INDRIYANI DIMAMUDJI
MALANG, INDONESIA
25 OKTOBER 2012
25 OKTOBER 2012
DAFTAR
ISI
JUDUL …………………………………………………………………………..................1
Pendahuluan ……………………………………………………………………………..….1
Apa itu Hidup
oleh Roh?. .................................................................................................1
Ada apa DenganHidup
oleh Roh? .....................................................................................2
Konteks Historis …………………………………………………………………………..2
Penulis……….……………………………………………………………………..2
Tahun Penulisan Surat Rom…………………………………………….................2
Penerima Surat Roma……………….……………………………………………..3
Tujuan Penulisan.…………………….……………………………………………3
Ekonomi……..…………………………………………………………………….4
Sosial...……………………………………………………………………….……4
Konteks Sastra …………………………………………………………………………….5
Konteks Jauh……...………………………………………………………………..5
Konteks Dekat…….………………………………………………………………..5
Analisa struktur
Teks Roma…………………………………………………… ………….6
Studi
Kata……………………………………………………… …………………..………6
Eksegesis Teks
Roma 8:4-5……………………………………… ………………………..8
Hidup Menurut Daging..………………………………………………………….10
Hidup Menurut Roh..…………………………………………………………..…10
Eksposisi …………………………………………………………………………………..11
Kesimpulan………………………………………………………………………………..11
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………..…12
KEHIDUPAN YANG DIPIMPIN
OLEH ROH
Roma 8:4-5
Pendahuluan
Teks
dalam Roma 8:4-5, merupakan bagian yang
sangat sulit, karena sangat padat dan karena Paulus menekankan kembali hal-hal
yang telah Paulus katakan. Tidak kurang
dari dua puluh kali Paulus menuliskan kata Roh dalam pasal ini. Kata ini menurut Barclay tidak hanya berarti
Roh tetapi juga angin, dan di dalamnya ada pengertian tentang kuasa, yaitu
kuasa seperti angin yang dasyat.[1]
Kehidupan yang dikuasai oleh Roh Allah, sebagaimana manusia hidup dalam udara,
begitulah manusia hidup dalam Kristus, tak pernah terpisah dari-Nya. Sebagaimana orang percaya bernafas dalam
udara dan udara itu memenuhinya. Orang percaya dikendalikan oleh Roh,
dikendalikan oleh Kristus dan difokuskan mengarah kepada Allah.
Berdasarkan
studi eksegesis, dalam paper ini, penulis akan melakukan eksegesis terhadap
teks Roma 8:4-5 mengenai kehidupan oleh Roh atau kehidupan yang dipimpin oleh
Roh. Untuk mengetahui maksud
yang sesungguhnya dari Rasul Paulus mengenai hal ini, maka berikut ini adalah langkah eksegesis yang
ditemukan penulis.
Apa
itu hidup oleh Roh.?
Defenisi:
Roh itu berasal dari kata Ibrani yaitu Ruah berarti angin dalam (Keluaran
10:13) yang berarti nafas atau kuasa ilahi.
Dalam Perjanjian Baru, kata Yunani Pneuma yang mempunyai arti luas: Roh
itu datang dalam api dan penghukuman.
Jadi Roh itu adalah kuasa pemberi kehidupan yang tak terlihat dan Roh
memberikan karunia-karunia yang beraneka ragam (1 korintus 12:4- dst) untuk
membangun kehidupan gereja. Roh juga menyatakan
kebenaran-kebenaran baru kepada setiap generasi. Dan oleh Roh orang percaya dsapat mengenali Yesus (1
korintus 12:3) sehingga oleh karena Roh dapat
mengikuti teladan-Nya (2 korintus 3:18)[2].
Ada apa dengan hidup
oleh Roh.?
Hidup,
“Peripatusin” (Peripatousin)
, berarti berjalan, menunjuk kepada segala aktifitas/ kegiatan kehidupann orang
percaya[3]. Kehidupan manusia batinia yang sudah
diperbahurui, yang berjalan dibawah pimpinan dan pekerjaan Roh Kudus.
Kehidupan
Orang percaya tidak dalam kuasa Taurat, tetapi dalam kuasa Roh Kudus [4]. Taurat tidak punya kuasa untuk menghasilkan
kesucian, Taurat hanya dapat menyatakan dan menghukum dosa. Tetapi Roh Kudus yang tinggal didalam orang
percaya memampukan orang percaya bejalan dalam ketaatan terhadap Allah. Kebenaran yang Allah minta/tuntut dalam
Taurat dipenuhi dalam orang percaya melalui kuasa Roh Kudus. Dalam Roh Kudus, orang percaya memiliki
hidup, kebebasan dan kebahagiaan. Mereka
yang hidup dalam Roh Allah adalah mereka yang hidup sesuai pimpinan Roh Kudus,
mempunyai kerinduan untuk perkara-perkara Rohani yang datang dari Roh Kudus.
Konteks Historis
Penulis
Penulis
Surat Roma adalah Rasul Paulus. Surat
Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan
paling berpengaruh. Paulus menulis surat
ini dalam rangkah pelayanan rasulnya kepada dunia bukan Yahudi. Ketika menulis surat ini, menjelang akhir misioner
yang ketiga, Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (1 Kor. 1:14).
Tahun
Penulisan Surat Roma
Surat ini ditulis oleh Paulus pada
saat perjalanan misinya yang ketiga
untuk memberitakan Injil. Karena
Rasul Paulus tinggal selama tiga bulan di Yunani (Kis. 20:3) dan memuji Febediaken
perempuan dari kankera (Pelabuhan Timur Korintus) yang mungkin membawa surat
ini ke Roma, sangat mungkin bahwa Surat ini ditulis dari Korintus. Tetapi mungkin juga kota Yunani yang lain,
seperti Filipi, yang merupakan tempat Paulus menulis surat ini. Tanggal penulisan Surat Roma berkisar sekitar
tahun 53–58 M. Tahun 55 atau 56 M, yang merupakan tahun penulisan
yang paling mungkin untuk surat ini[5].
Penerima Surat
Roma
Rasul
Paulus mengalamatkan Surat ini kepada orang-orang percaya yang berada di Roma,
yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus (1:7). Orang-orang percaya yang dimaksud di Roma
adalah teman-teman Paulus yang banyak di Roma yang dimana ia berusaha beberapa
kali untuk mengunjungi mereka, namun selalu terhalang. Dan jemaat ini sebagian
besar anggotanya adalah bukan Yahudi, karena ketika ia berkomunikasi dengan
mereka, ia menyebutnya bangsa bukan Yahudi, dan karena catatan selanjutnya
dalam Kisah Para Rasul menunjukkan ketidaktahuan pihak yahudi tentang kebenaran
Kristiani[6].Walau
demikian para pembaca tetap disapa dengan cara yang menunjukkan dengan pasti
bahwa mereka pada umumnya bukan Yahudi.
Mungkin ada beberapa orang kristen Yahudi diantara jemaat, tetapi mereka
merupakan golongan minoritas.
Tujuan Penulisan
Maksud
dan tujuan Surat Roma dijelaskan dalam pasal 15:22 - -25 dimana Paulus
memberitahu mereka bahwa ia ingin mengunjungi mereka ke Roma. Pasal15:24 menceritakan suatu maksud yang
lain, yaitu Paulus mengharapkan pertolongan mereka. Ia akan melayani di Spanyol, ia berharap akan
memperlancar perjalanannya. Ia mencari
dukungan bagi pelayannya disana. Pasal 15:30-32
menjelaskan bahwa ia juga minta dukungan doa mereka untuk perjalanannya ke
Yerusalem, dimana ia akan menghadapi bahaya dari orang-orang Yahudi yang tidak
percaya, untuk menyerahkan suatu persembahan.
Dengan pengertian yang benar akan Injil, maka mereka yang ada di Roma
diharapkan terbeban untuk menolong dan mendukung Paulus, serta terlibat dengan kerinduan
Paulus untuk menjanngkau orang Spanyol dengan Injil Kristus.
Keagamaan dan politik
Negara Roma mencakup segala macam
daerah, iklim, suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan, tidak saja dipersatukan
oleh politik Romawi tetapi juga oleh kebudayaan Yunani. Seperti dikatakan
oleh D. Kuhl:.”Sesungguhnya hal ini menyatakan
bahwa ada dua kekuasaan yang tetap eksis, secara politik oleh Romawi dan
kebudayaan oleh Yunani. Keduanya secara berturut-turut menguasai dunia.
Kebudayaan Yunani sangat tinggi
sehingga mampu merembesi seluruh daerah Mediterania bahkan ibu kota penguasa
dunia pada saat itu di Roma.Tentang silang dua kekuasaan ini J. I. Packer
menyatakan:Kekuatan politik Yunani telah berlalu, tetapi budaya dan suasana
Yunani telah menjadi fondasi bagi kebudayaan kekaisaran Romawi, sebagimana
seorang penulis Romawi, Horatius, mengamati bahwa “Orang Yunani yang tertawan
telah menawan penawannya.” Kesenian, literatur, dan gaya pemerintahan Yunani
berkembang dengan subur hampir sepanjang periode Romawi.
Ekonomi
Pada
masa PB Roma masih bertumbuh,di
blok-blok rumah bertingkat tinggal lebih dari sejuta rakyat jelata, yang datang
dari manca negara. Golongan Aristokrat yang
oleh kebijakan internasional para Kaisar,
memboroskan
keuntungan yang dipertoleh dari tiga benua di vila-vila mewah dipinggir kota
atau diperkebunan-perkebunan luas dipedalaman[7]. Para Kaisar memadati wilayah jantung Roma
dengan gedung-gedung negara, yang belum ada bandingannya di ibukota manapun juga. Pemusatan kekayaan itu memungkinkan
masyarakat bawah beroleh kemajuan ekonomi dan hiburan. Hal itu menarik sastrawan dan pakar seni dari
negeri-negeri laindatang ke Roma.
Sosoial
Pada zaman Perjanjian Baru Kota Roma merupakan pusat kekaisaran
Romawi dan juga sebagai pusat dunia. Tentang pendiri Kota Roma diliputi
oleh legenda.Sebagai pusat dunia, kota Roma menjadi tempat tinggal banyak
bangsa. Penggalian-penggalian membuktikan bahwa, mula-mula kota Roma adalah
tempat bertemu dan bercampurnya bangsa-bangsa, bukan tempat satu suku bangsa
saja. Hal ini dipengaruhi oleh sistem pemerintahan dan sistem administrasi
Kekaisaran Romawi menyerap banyak kota, negara, dan bangsa.Kota yang luasnya 12
mil ini berpenduduk kira-kira satu juta orang dan setengahnya terdiri atas para
budak, sebab di kota tersebut praktek jual beli budak sangat marak. Di kota ini
terdapat orang-orang Yahudi kira-kira 20.000jiwa, tetapi menurut Witherington
jumlahnya di antara 40.000 atau 50.000jiwa.Hal itu menandakan bahwa orang Yahudi
cukup banyak di kota itu. Terbukti karena adanya sinagoge yang cukup
banyak. Di Roma sedikit sekali golongan kelas menengah karena biasanya
orang-orang Roma kalau kaya, sangat kaya dan kalau miskin, sangat miskin.
Kesimpulan
Paulus menulis surat ini dalam rangkapelayanan
rasulnya kepada dunia bukan Yahudi
saja. Ketika
menulis surat ini, menjelang akhir misioner yang ketiga, Paulus berada di
Korintus di rumah Gayus. Surat
ini ditulis oleh Paulus pada saat perjalanan misinya yang ketiga untuk memberitakan Injil, Karena Rasul Paulus
tinggal selama tiga bulan di Yunani.
Dimana ia berusaha beberapa kali untuk mengunjungi teman-temannya di Roma,
namun selalu terhalang.
Paulus mengharapkan pertolongan mereka,
ia mencari dukungan bagi pelayanannya disana.
Paulus melihat bahwa
keadaan perekonomian yang dialami orang-orang Yahudi maupun orang non
Yahudi semakin mengalami kemajuan, hingga mengarah pada keadaan sosial yang memperhatinkan bahwa
sampai terjadinya praktek jual beli para budak.
Begitu juga keadaan keagamaan, seiring dengan berkembangnya zaman justru
orang-orang yahudi mulai mengubah kepercayaan mereka kepada penyembahan berhala
dan hidup dalam hawa nafsu kedagingan.
Itulah sebabnya Paulus ingin supaya bangsa itu dibebaskan dari segala
sesuatu yang tidak berkenan dihadapan Allah yaitu supaya hidup dalam kuasa Roh
Kudus dan memilki cara hidup menurut Roh. Paulus ingin menekankan bahwa hanya
dengan Kuasa Roh Kuduslah hati atau prilaku orang-orang yahudi dapat diubahkan.Walaupun
ada kekuasaan besar yang saling bersaing saat itu di kota Roma, yang membuat
keadaan politik sangat mempengaruhi ekonomi serta sosial yang saat itu
sebenarnya begitu sangat berkembang namun sangat memperhatinkan. Sehingga
keadaan kebudayaannya juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam keagamaan
di Roma.
Konteks sastra
Konteks Jauh
Roma
8:4-5, tentang “ hidup oleh Roh” diapit oleh Roma 7:1-25 yang berbicara tentang
“ arti hukum Taurat.” Kemudian Roma
8:13-25 tentang perjuangan hukum Taurat dan dosa yang diyakini rohani, lalu dilanjutkan dengan
Roma 8:18-30 tentang pengharapan anak-anak Allah. Semua teks ini berbicara tentang topik yang
berbeda-beda, namun memiliki keterkaitan satu sama lain yanmg tidak bisda
dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa topik
dari Roma 8:4-5 adalah “ kehidupan yang dipimpin oleh Roh. Menggambarkan bagaimana manusia selaku hamba
dosa menghadapi hukum Allah sebagai kuasa yang memusuhi Dia, keadaan itu tidak
bisa berakhirdalam penghukuman terakhir.
Tetapi bagi mereka yang ada didalam Kristus Yesus, tidak ada lagi
penghukuman itu[8].
Konteks Dekat
Dalam konteks ini jelas bahwa surat
Roma, memberikan suatu petunjuk supaya kehidupan yang selama ini masih berpatok
pada hukum Taurat akan berubah menjadi hidup oleh Roh (Roma 8:1-5). Roma 7:13-26, Paulus sedang menegaskan supaya
mereka yang berusaha menaati hukum Taurat Allah tanpa kasih karunia Kristus
yang menyelamatkan menemukan bahwa mereka tidak sanngup melaksanakan maksud
baik Alllah. Dalam pasal 7:3-20 diulangi
kembali apa yang telah dikatakan sebelumya, yaitu dalam ayat 14-20, Paulus
menjawab pertanyaan apakah hukum taurat telah menyebabkan kematian
manusia. Disini paulus menekankan bahwa
penybab dari kematian yaitu dosa dan bukan hukum taurat. Dalam ayat 21-26, Paulus meneruskan uraiannya
mengenai hukum taurat, yang merupakan pembelaan terhadap tuduhan-tuduhan dari
pihak teologi.
Roma 8:1 Paulus juga menegaskan
kembali bahwa hidup tanpa kasih karunia Kristus adalah kekalahan,
kesedihan dan perbudakan kepada
dosa. Dalam ayat 2-3 jelas Roh yang
memberi hidup. Roh Kudus memasuki
kehidupan orang-orang berdosa dan membebaskan mereka dari kuasa dosa. Roh Kudus yang bekerja dalam orang percaya
memungkinkan mereka hidup dengan benar, yang dianggap sebagai penggenapan hukum
moral Allah. Dengan demikian bahwa Roma
8:4-5 ini jelas bahwa mereka yang hidup oleh Roh akan memiliki kekuatan baru
yang bekerja didalamnya, suatu kuasa yang memungkinkan mereka mengatasi dosa
yang masih memperbudak mereka.
Analisa
Struktur Teks Roma 8:1-5
8:4Supaya
tuntutan
hukumdigenapi di dalam kita,
yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh.
8:5 Sebab
mereka
yang hidup menurut daging,
memikirkan
hal-halyang dari daging;
mereka
yang hidup menurut Roh,
memikirkan
hal-hal yang dari Roh.
Teks Yunani Roma 8:1-5
8:4i[na to. dikai,wmatou/
no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata.
pneu/maÅ
8:5oi` ga.r kata.sa,rkao;ntej
ta. th/jsarko.jfronou/sin( oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojÅ
Studi Kata.
Terjemahan
Penulis dan perbandingan dengan terjemahan lainnya pada bagian ini adalah
tertjemahan dari penulis yang disertai dengan bebrapa terjemahan dari berbagai
versi Alkitab adalah.
Ayat
4
Yunani
|
i[na to. dikai,wmatou/
no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata.
pneu/maÅ
|
Penulis
|
Tabiat manusia yang menuruti keinginan daging, dapat dibaharui dengan
hidup oleh Roh.
|
NIV
|
in order that the righteous
requirements of the law might be fully met in us, who do not live according
to the sinful nature but according to the Spirit.
|
KJV
|
hat the righteousness of the law might be
fulfilled in us, who walk not after the flesh, but after the Spirit.
|
LAI
|
Supaya tuntutan hukum Tauratdigenapi di
dalam kita,yang tidak hidup menurut daging,tetapi menurut Roh.
|
Ayat
5
Yunani
|
oi` ga.r kata. sa,rkao;ntej ta.
th/j sarko.jfronou/sin(oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojÅ
|
Penulis
|
Kehidupan yang berasal dari dosa akan hidup pula di dalam
dosa,Kehidupan yang berasal dari Roh maka akan hidup pula di dalam Roh.
|
NIV
|
Those who live according to the
sinful nature have their minds set on what that nature desiresbut those who
live in accordance with the Spirit have their minds set on what the Spirit
desires.
|
KJV
|
for they that are after the
flesh do mind the things of the flesh, but they that are after the Spirit the
things of the Spirit.
|
LAI
|
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan
hal-halyang dari daging, mereka
yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
|
Terjemahan
Alkitab
8:4 Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di
dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
8:5Sebab
mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh,
memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Eksegesis
Teks Roma 8:4-5
Dalam
ayat 4
i[na to. dikai,wmatou/
no,mouplhrwqh/| evnh`mi/n toi/j mh. kata. sa,rkaperipatou/sin avlla. kata.
pneu/maœSupaya tuntutan hukum
Tauratdigenapi di dalam kita,yang tidak hidup menurut daging,tetapi menurut
Roh.”.Dalam ayat ini daging mengacu kepada manusia yang
hidup di bawah kendali dosa. Dosa
sebagai kekuatan yang memberontak melawan Allah yang dihukum di dalam daging
Kristus .[9]
Tuntutan hukum Taurat ( hidup yang benar ) telah dipenuhi bukan oleh atau hukum
Taurat karena hukum Taurat telah gagal, tapi oleh dan melalui kasih karunia
Allah yang memberika kepada orang yang telah diperbaharui dalam Kristus. Sehingga kekuatan yang diperlukan untuk
melakukan tuntutan itu sendiri adalah dengan kuasa Roh yang ada dalam Kristus.
Dalam
teks Roma 8:4 ini,
memiliki tiga kata kunci utama yaitu kata “ hidup”, “daging” dan “Roh”. Kata “hidup menurut daging” dimana kata kunci yang pertama yaitu kata“hidup”
berasal dari kata yunani
“peripatousin”[10],
berasal dari kata dasar “peripatew”
yang berarti “go about, walk around atau go walk”.[11]
Kata “peripatousin”
memiliki bentuk presen indikatif aktif bentuk orang ketiga jamak. -“peripatousin”
memiliki arti “mereka sedang berjalan”. Sedangkan kata “peripatew”
memilikik bentuk participle presen active datife maskulin plural. Selain itu, dalam terjemahan NIV ‘ memakai
kata “live according”.[12] Dan dalam KJV memakai kata “. walk”[13]. Hidup
disini berarti pola hidup dari kehidupan sehari-hari dari perbuatan hidup yang
nyata.Berikutnya yaitu kata daging atau sarka
berasal dari kata dasar “sarz”
yang berarti “flesh” atau “daging dan juga tubuh (yang dikuasai oleh dosa)”. Kata daging
disini bukan hanya memiliki pengertian tubuh atau daging yang dikuasai oleh
dosa dan juga tabiat manusia dengan segalah kelemahannya dan tabiat manusia
yang mudah jatu dalam dosa. Kata kunci
yang ketiga yaitu kata “Roh” yangberasal dari kata yunani“
”
yang memiliki bentuk neuter acusative singular noun yang berarti Roh (dari
Allah), roh, nafas, jiwa,hantu dan watak.[14].
Kata Roh yang dipakai dalam teks ini yaitu kata Roh yang berarti Roh Allahatau
Roh Kudus.

Dalam
ayat 5 :
oi` ga.r kata.sa,rkao;ntej
ta. th/jsarko.jfronou/sin( oi` de. kata. pneu/ma ta. tou/ pneu,matojœSebab mereka yang hidup
menurut daging memikirkan hal-hal dari daging; mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Kata
memikirkan berasal dari kata yunani “jronousin”
yang memiliki bentuk presen indikatif aktif bentuk ketiga jamak. Kata “jronousin”
berasal dari kata dasar “ jronew”
yang berarti berpikir, memikirkan dan bersikap.
Ada keterkaitan erat antara kehidupan dan pemikiran
yang didengungkan oleh berbagai makna yang melekat padajronew. Itu
mengungkapkan bukan hanya suatu kegiatan intelek, tetapi juga gerakan kehendak,
dimanaantara minat dan keputusan berada pada waktu yang sama. Maka makna
sebenarnya dapat diperluas sampai pada gagasan "keberpihakan" dengan
seseorang atau sesuatu.[15]Jadi
maksud dari Paulus mengenai “berpikir” dalam Teks ini yaitu bukan hanya
berpikir sebatas hanya di pikiran saja melainkan juga suatu tindakan hidup yang
memihak pada seseorang atau suatu hal.Dimana pemikiran dan tindakan serta usaha
seseorang terpusat pada suatu hal untuk melakukan sesuatu.
Roma 8:4-5 ini,
mempunyai dua bagian penting yang saling memberikan ulasan dan pengertian
dimana satu sama lain memilki hubungan yang tidak terpisahkan.
c Pertama, cara hidup
menurut daging
c Kedua, carahidup menurut Roh
Cara Hidup Menurut Daging
Hidup menurut daging “sarka” yaitu “memikirkan hal-hal dari daging”di mana kata
memikirkan berasal dari kata “jronousin” yang berasal dari kata “jronew” yang berarti memikirkan, berpikir dan bersikap. Dengan demikian, hidup menurut daging yang
memikirkan hal-hal dari daging adalah memiliki pola kehidupan sehari-hari
dimana pemikiran serta tindakan yang berpihak dan sesuai dengan keinginan
daging. Hidup menurut daging yaitu suatu
kehidupan yang dikuasai oleh suatu tabiat manusia yang terpisah dari Kristus,
yaitu tabiat untuk bebuat dosa.
Keinginan daging disini bukan hanya dosa seksual saja tetapi juga dosa
yang lainnya yang Paulus tuliskan dalam Roma 1:29-31. Contohnya seperti: penuh dengan rupa-rupa
kelaliman, kejahatan, keserakahan, kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan,
perselisihan, tipu muslihat, kefasikan, pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah,
kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang
tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, dan tidak mengenal belas
kasihan. Hidup menurut daging merupakan
hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah atau berlawanan dengan kehendak
Allah serta berada di luar kendali Allah.
Cara Hidup Menurut Roh
Dalam ayat 4-5 ini berulang diucapkan kalimat yang
sama seperti dikatakan “ tetapi menurut
Roh”, atau dapat ditulis“hidup
menurut Roh”. Kata Roh atau “πνευμa” yang berarti “Spirit”.
Arti dari Roh yaitu Roh Kudus yang merupakan tanda mendasar dari seseorang yang
telah percaya kepada Kristus menjadi milik Kristus seutuhnya.
Selanjunya, kata “hidup” berasal dari kata
Yunani “peripatousin”,
berasal dari kata dasar “peripatew”
yang berarti “go about, walk around atau go walk” pergi tentang, berjalan-jalan
disekitar, dan pergi berjalan” jadi hidup menurut Roh yaitu .hidup yang
berjalan dalam tuntunan Roh
seperti angin yang menuntun sebuah kapal. Ini berarti seseorang membiarkan karakternya
dibentuk oleh Allah menurut pola Yesus Kristus, bukan sebagai suatu usaha
sendiri dalam mencapainya (seperti suatu pekerjaan), tetapi dengan rela
memperhatikan Allah dan membiarkan Roh Kudus untuk berkarya dan menghasilkan
buah. Secara khusus, Paulus berbicara
seperti dalam kebiasaan sehari-hari seperti “berjalan dalam Roh”, yang sedang
“dipimpin oleh Roh”, sebagai “hidup seseorang yang telah ditetapkan dan dipilih
oleh Roh”.
“Hidup menurut Roh
memikirkan hal-hal dari roh”
kata “memikirkan” berasal dari kata
yunani “jronousin” yang berasal dari kata dasar “ jronew”
yang berarti berpikir, memikirkan dan bersikap. yang mengungkapkan bukan hanya suatu kegiatan intelek, tetapi juga
gerakan kehendak, di mana antara minat dan keputusan berada pada waktu yang
sama. Maknanya dapat diperluas sampai pada gagasan "keberpihakan"
dengan seseorang atau sesuatu.
Jadi
dengan demikian hidup menurut
Roh atau hidup yang
dipimpin oleh Roh
dapat didefenisikan sebagai
suatu kehidupan yang berjalan di
dalam
tuntunan Roh
Allah, dimana pemikiran dan tindakan berpihak kepada apa yang dikehendaki oleh
Roh Allah dan
melakukan apa yang diinginkan
oleh Roh Allah.
.
Eksposisi
Orang percaya yang telah
bertobat dan menerimah Roh Kudus, maka kehidupan mereka akan dituntun oleh Roh
kudus untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya.
Oleh sebab itu, orang percaya hendaknya memiliki perbuata, tingka laku
dan pemikiran yang sesuai dengan apa yang Roh Kudus kehendaki. Orang percaya hendaknya mejauhi hal-hal dosa,
sperti: menjaga pikiran mereka untuk tidak memikirkan hal-hal dosa seperti
pikiran cabul, pikiran yang jahat, dan pikiran untuk merancangkan sesuatu yang
jahat. Menjaga perbuatan-perbuatan
mereka dari hal hal yang jahat seperti mencuri, membunuh, dan sebagainya. Serta menjaga perkataan mereka dari
perkataan-perkataan kotor, perkataan yang kasar, makian dan lai-lain.
Penutup
Hidup menurut Roh atau hidup yang dipimpin
oleh Roh yaitu suatu kehidupan “dari seseorang” yang berjalan di dalam tuntunan Roh Allah, dimana
pemikiran dan tindakan “orang” tersebut berpihak
kepada apa yang dikehendaki oleh Roh Allah dan
melakukan apa yang diinginkan
oleh Roh Allah. Sehinga hidup dalam pimpinan Roh tidak lagi
memiliki hubungan dengan kehidupan di dalam dosa bersama
keinginan-keinginannya. Hidup menurut
Roh tidak dapat disatukan dengan hidup menurut dagin, tetapi seseorang harus
memilih diantara keduanya.
[5]Charles .F. Pfeiffer,
Everett. F. Harrison, Tafsiran alkitab
Wyclife (Malang: Gandum Mas, 2001) , 509.
[6]Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru(Malang: Gandum
Mas, 1992), 375.
[8] Van DenEnd,Tafsiran Alkitab Surat Roma,(Jakarta:BPK
Gunung mulia,2003),423
[9]Charles .F. Pfeiffer,
Everett. F. Harrison, Tafsiran alkitab
Wyclife (Malang: Gandum Mas, 2001) ,556.
[11]Bible work.2007
[12]Barker,Kenneth,
et all,The NiV Study Bible, new
International Version (Michigan: Zondervan Bible Publisher,1985),1716.
[14] Barcklay
M Newman Jr, Kamus Yunani-Indonesia untuk
Perjanjian Baru (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1993),196 “

[15]Colin
Brown, New Testament Dictionary of New
Testament Theology Volume 2,(Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publising
House,1986),618
Tidak ada komentar:
Posting Komentar