VESDI
SANDA
KHOTBAH
CHAPEL
(Filipi
1:21-24)
Teks: “21.Karena bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan. 22
Tetapi jika aku harus hidup di
dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus
kupilih, aku tidak tahu.23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin
pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus-itu memang jauh lebih baik; 24
tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Pendahuluan
Slamat pagi saudara yang dikasihi oleh Tuhan
Yesus. Gimana kabarnya pagi ini?
Saya percaya bahwa pagi yang indah ini, kita bole
ada di tempat ini karena kemurahan Tuhan dalam hidup kita, amen?
Meskipun mungkin ada yang pegal karena sati cup.
Tapi tetap semangat, ingat hari ini adalah finalnya. Heheheh katakana kepada
teman kamu, semangat hari ini final. heheh
Seorang
musisi yang memiliki kemampuan untuk bermain music secara luar biasa. Atau seorang composer yang sanggup menggubah
lagu yang sangat luar biasa, dan sanggup membuat konser music yang
spektakuler. Tentu bukan seorang yang
hari ini masuk mendaftarkan diri ke sekolah music, kemudian besok harinya
langsung menjadi hebat.
Tentu ia harus melalui
pendidikan musik yang membutuhkan waktu yang panjang, serta
pengalaman-pengalaman yang luar biasa dalam bidang musik. Orang tersebut tentu pernah mengalami jatuh
bangun, kritikan, masukan, bahkan latihan yang keras untuk menjadi seorang
musisis, atau composer yang hebat. Tentu
ia tidak melakukannya dengan setengah hati, tetapi dengan sepenuh hati bahkan
menjadikan music sebagai bagian dari hidupnya.
Atau bahkan menjadikan music sebagai hidupnya.
Tema
khotbah saya hari ini ialah
“Orang Yang Memikirkan Tentang Sorga, Ialah
Orang Yang Giat Di Bumi. Orang Yang Paling Memikirkan Tentang Sorga Adalah
Orang Yang Paling Giat Di Bumi”
Judul
Khotbah saya pada pagi hari ini ialah
“JESUS IS MY LIFE”
Langsung saja: mari
sama-sama kita membuka Alkitab kita di dalam kitab “ FILIPI 1:21-24”
Surat Filipi adalah
surat yang paling pribadi di antara surat-surat Paulus yang tidak di tulis bagi
perorangan. Jemaat Filipi sudah sangat
dekat kepadanya, sehingga ia menulis suratnya bukan untuk membela pelayanannya
seperti kepada jamaat di Korintus dalam II Korintus, tetapi ia merasa bahwa ia
dapat berbicara secara bebas kepada mereka tentang penderitaan dan ambisi
rohaninya. Sifat dari surat ini sangat
pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab paulus dengan
orang percaya di Filipi.
Sehingga Paulus dengan bebas mencurahkan apa yang menjadi isi hatinya yang
terdalam kepada jemaat Filipi.
Tentu saat Paulus
menuliskan surat ini, Paulus tidak sedang dalam keadaan yang fun, santai atau
lagi bersenang-senang, sehingga ia bebas menuliskan curahan hatinya yang luar
biasa tentang
hubungan dekatnya dengan Kristus kepada jemaat Filipi. Paulus saat menulis surat ini. Ia sedang
berada di dalam penjara karena pemberitaan Injil. Tanggal penulisan surat
Filipi tidak dapat dipastikan. Ada yang mengatakan saat ia di penjarakan di
Roma (60-62), ada juga yang mengatakan bahwa saat dia di penjarakan di Kaisarea
(58-60), ada juga yang mengatakan saat ia di Efesus (50). Namun tidak ada kesepakatan kapan dan dimanan
surat ini di tulis. Namun yang jelas
surat ini di tulis saat Paulus sedang di penjarakan dan Paulus tidak memiliki
kepastian apakah dia akan di bebaskan atau kemungkinan justru akan mendapat
hukuman mati.
Apa saja curahan hati Paulus itu?
1
- Mari sama
sama kita perhatikan dalam ayatnya yang ke “21.Karena bagiku hidup adalah Kristus dan
mati adalah keuntungan.”
Dalam
pernyataan yang sederhana ini, Rasul Paulus mengungkapkan betapa dalamnya Kasihnya
kepada Tuhan. Hidup yang dimaksudkannya
disini ialah hidup di dalam Kristus, ya Kristus sendiri. Paulus memposisikan
Kristus “Χριστὸς” bukan sebagai objek
tetapi subjek dalam hidupnya. Sehingga
Paulus bukan lagi haya hidup untuk Kristus tapi Kristus itu sendiri adalah
hidupnya. “aku hidup, tetapi hidupku
ditangkap dan dikuasai oleh Kristus, sehingga dengan jalan itu Ia hidup bagi
ku. Ia hidup menggantikan aku di dalam
hidupku sendiri.”
Ada
beberapa pandangan mengenai maksud Paulus: mengenai teks ini. kebanyakan
penafsir mengatakan sebab kematian memberikan kepada Paulus persekutuan yang
penuh dengan Kristus, Tuhannya, di dalam soga.
Dan ada yang menafsirkan teks ini
berbicara mengenai kesempatan Paulus memuliakan Kristus melalui kemulian-Nya.
Namun
saya tidak akan menjelaskan kepada saudara apa sesungguhnya maksud dari Paulus
mengenai perkataannya ini, tetapi yang saya ingin sampaikan kepada saudara
adalah. Mengapa Paulus memiliki pemahaman seperti ini ? Apa yang melatar belakangi sehingga Paulus
memiliki pandangan dan pemahaman mengenai hubungan yang begitu dalam antara
dirinya dengan Kristus.
Tentu pemahaman yang
begitu dalam yang diungkapkan oleh paulus ini, bisa ada dalam diri Paulus. Bukan
karena Paulus telah menyelidiki siapa Kristus di dalam Perpustakaan di lantai
dua Aliteia, atau buku-buku yang banyak, tetapi karena Paulus memiliki
pengalaman-pengalaman yang luar biasa serta perjumpaan pribadi bersama dengan
Kristus.
Sampai saat ini saya ingin mengatakan kepada
saudar bahwa ialah “alami perjumpaan
pribadi bersama dengan Kristus dan temukan Dia dalam setiap pengalaman hidup
saudara Paulus menemukan Kristus dalam
pengalaman pribadinya dan perjalanan pelayanannya.
Dalam Kisah Para Rasul
9. Diceritakan mengenai perjumpaan Paulus dengan Tuhan yang mengubah kehidupan
Paulus secara radikal kepada Tuhan. Pertemuan
pribadi antara Paulus dan Kristus mengubah hidupnya. Paulus menjadi semakin teguh dan bersemangat
untuk melayani Tuhan. Banyak tantangan
dan mujizat yang dialami oleh Paulus. Sebelum perjumpaan itu Paulus adalah
seorang yang begitu membenci pengikut Kristus, namun telah diubahkan kepada kehidupan yang
radikal kepada Kristus. Kalau saudara
membaca perjalanan pelayanan Paulus dalam Kisa Para rasul. Berkali-kali Paulus
menghadapi bahaya bahkan Maut seklipun. Paulus
menuliskan kesulitan yang di hadapinya dalam II Korintus. Dimana Paulus
mengatakan “AKU
LEBIH BANYAK BERJERIH LELAH; LEBIH SERING DI DALAM PENJARA;
DIDERA DI LUAR BATAS; KERAP KALI DALAM BAHAYA MAUT. 11:24 LIMA KALI AKU DISESAH ORANG YAHUDI, SETIAP KALI EMPAT PULUH KURANG SATU PUKULAN, 11:25 TIGA KALI AKU DIDERA, SATU KALI AKU DILEMPARI
DENGAN BATU, TIGA KALI MENGALAMI KARAM KAPAL,
SEHARI SEMALAM AKU TERKATUNG-KATUNG DI TENGAH LAUT. 11:26 DALAM PERJALANANKU AKU SERING DIANCAM BAHAYA BANJIR DAN BAHAYA
PENYAMUN, BAHAYA DARI PIHAK ORANG-ORANG YAHUDI DAN DARI PIHAK
ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI; BAHAYA DI KOTA, BAHAYA DI PADANG
GURUN, BAHAYA DI TENGAH LAUT, DAN BAHAYA DARI PIHAK SAUDARA-SAUDARA PALSU.
{27}AKU BANYAK BERJERIH LELAH DAN BEKERJA BERAT; KERAP KALI
AKU TIDAK TIDUR; AKU LAPAR DAN DAHAGA; KERAP KALI AKU BERPUASA,
KEDINGINAN DAN TANPA PAKAIAN.”
Namun
pengalaman-pengalaman ini tidak membuat Paulus menyerah. Justru pengalaman
tersebut membawa Paulaus semakin dekat dengan Kristus. Bahkan
Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah hidupnya. William Barclay mengatakan “Bagi Paulus
Kristus adalah hidupnya sebab pada hari ketika ia berjalan menuju Damsyik
seolah-olah ia memulai hidup yang samasekali baru. Kristus juga adalah hidup yang sedang ia
jalani. Tak satupun dijalani Paulus
tanpa kehadiran-Nya dan dalam saat-saat yang menakutkan, Kristus hadir disana
untuk menghiburnyua.(Kisah 18:9,10).
Kristus juga adalah tujuan hidupnya sebab di hadiratnya yang kekal
Paulus mengarahkan seluruh hidupnya.
Kristus adalah inspirasi bagi kehidupannya. Bagi Paulus Kristus telah memberi kekuatan untuk
menjalani hidup sebab kasih karunia Kristus yang serba mencukupi, telah
menyempurnahkan kelemahan Paulus.
Baginya, Kristus adalah upah kehidupan sebab bagiya upah satu-satunya yang
berarti adalah hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan. Apabila Kristus direnggut dari hidupnya, maka
bagi Paulus hidup ini mejadi tak berarti apa-apa.
Ilustrasi:
Saya ingat ketika saya menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup saya. Saya langsung memutuskan untuk sekolah
alkitab, tapi blum tau mau masuk dimana.
Dan itupun bukan hal yang gampang.
Selain harus menghadapi penolakan dari orang tua dan saudara, saya juga
tidak mendapatkan dukungan dalam hal materi. Jadi ketika saya kesini, harus
memikirkan biayanya. Dan saya ingat
sekali waktu saya kesini dengan janji akan ada sponsor kata gebala saya. Tapi
yang saya dapati bahwa saat saya hendak registrasi, sponsor saya batal dan uang
tidak ada. Saya datang sendirian, tidak kenal siapapun disini. Cuman tau satu
qaqa tingkat. Qa defli dan satu dosen. Pak agus. Itupun tunya lewat telfon.
Saya menjadi frustasi. Karna harus bayar tapi gak ada uang. Mau pulang apalagi.
Tamba gak ada uang. Tapi puji Tuhan. Baru kali itu angkatan kami. Langsung bole BSK dari semester pertama. Dan
saya salah satunya yang diterima. Baru
pertama kali datang, langsung dpt ujian dari Tuhan. Gimana kalau uda di jalanin ya?
Pada awalnya sebelum masuk
sati, Saya pikir disini adalah kumpulan
pendeta. Rohaniawan, yang
seperti malaikat. Yang kerjanya setiap hari baca Alkitab. Berdoa ibadah dan
memuji menyembah Tuhan. Mungkin dpt diilustrasikan dengan sebuah lagu mungkin
lagunya seperti ini saudara “bersama
malaikat di surga, nyanyikan kidung pujian”
tapi kenyataannya. Alamak.
Koyok ngene too? luar biasa. Tingkat satu tantangan demi tantangan datang,
dan saya kemudian berpikir kayanya saya salah tempat. In bukan tempat saya.
Memang ada juga mujisat dan pertolongan Tuhan selalu hadir. Tapi apakah ujian berhenti.? Tidak, tingkat dua, makin berat. Sampai saya berkata pada Tuhan cukup Tuhan !!
saya tidak mau lagi untuk lanjut. Saya menyesal datang ke tempat ini. Mending
saya lanjut kulia di sekuler. Saya sudah
mengorbanykan cita-cita saya untuk datag ke tempat ini, tapi ini yang saya
dapatkan. Di luar sana saya butuh ini,
tinggal cari dapat. Disini. !!! adooooohh, Mau print ugas saja begumul setengah mati. Tapi Tuhan
selalu ada saja pertolongan-nya. naik tingkat tiga. Ujian berhenti.?
Lanjuuuuuut. Disini merupakan keadaan
terberat mungkin sepanjang pengalaan saya di sati sampai saat ini. Karen mungkin
pengalaman skripsi blum saya lalui. Mungkin lebih berat
kali ya. Tingkat tiga. Saya kemudian bertanya. Apakah engkau benar-benar ada
Tuhan ataukah semua yang saya alami hanya sebuah kebetulan saja. Tapi yang saya mau saksikan bahwa Tuhan
selalu hadir disitu dan mengatakan bahwa Ia selalu setia dan ada bersama saya.
Dan saat ini saya percaya kalau ia ada di dalam hidup saya. Dan
saya ingin mengatakan bahwa hidup saya adalah Kristus. Tanpa Dia saya bukanlah
apa-apa.
Aplikasi:
Paul
Stevens dalam bukunya ”Down to earth
spirituality, Menemukan Tuhan dalam kehidupan yang biasa dan membosankan”
mengatakan bahwa kita dapat bertemu dengan Allah dalam kondisi biasa dan umum
dalam kehidupan keseharian kita. Dengan
petunjuk-petunjuk-Nya yang diambil dari kisa Yakub di Alkitab, Stevens
mencermati kisah dalam kitab kejadian dan membuka bagaimana momen-momen yang
biasa dibuat menjadi luar biasa, diubahkan oleh kehadiran Allah.
“kehidupan
setiap hari ialah disiplin spiritual yang didalamnya Allah secara terus menerus
dan dengan ramah menemukan kita” kata Stevens.
Ketika kita sedikit saja mengharapkan hal itu, Allah akan mengejutkan
kita dengan mempesonakan kembali apa yang kita alami sehari-hari dan membuat
setiap saat menjadi suatu kesempatan untuk merasakan berkat-Nya.
Mungkin saudar juga
perna mengalami hal yang sama seperti saya. Atau mungkin saudara mengalami
pengalaman yang berbeda. Tapi percaylah bahwa Kristus ada bersama saudara.
Mungkin adik tingkat satu berpikir saat datang di tempat ini akan bertemu
dengan qaqa tingkat yang penuh dengan kemuliaan Tuhan yang saat bertemu, akan selalu
mengatakna Salam bagimu di dalam Yesus
Kristus (nada berwibawah), namun
nyatanya (alamak. Jangan kan salam)
mukanya jutek banget, ketus. Apalagi ya. ??? galak. Pokonya beda jauh dengan
malaikat. Ya yang namanya juga tempat
orang lagi di bentuk. Koslet dikit wajarlah.
Hehehehehehhe apalagi kumpulan berbagai
suku. Jadi sudah.
Atau mungkin pikirnya kaya anak SMA.
Cuman bangun, makan, kuliah, kerja tugas. Dan tidur. Selesai. Tapi nyatanya tugassnya
gak ketulungan banyaknya (logat malaisya). Sampai bingung, mau makan atau kerja tugas. N setiap
minggu pasti ada aja kesibukan.(LBC, ORIENTASI, AUDISI MUSIK N DLL) PERTEMUAN2, ACARA PENERIMAAN MAHASISWA. ACARA
WISUDAH, KULIA BLOK, SATI CUP, MID SEMESTER, DETLINE TUGAS, KKR, UJIAN FINAL) uda
satu semster sibuk semua. Gak ada freee. Desember libur, jangan sala pelayanan
justru numpuk di desember. Semester depan welcome in mission day momen. Sati gak pernah freee brooo. Sati itu sangat
sibuk. Karena saudara lagi dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan besar, ya harus belajar dari sekarang no untuk sibuknya. Biar
nanti kalau jadual saudara sudah jam terbang. Saudara gak kaget. Saudara bisa bilang itu ma biasa di sati.
Mau jamnya terbang kek. Mau jadual khotbahnya ikut terbang kek. Itu ma biasa.
Ada amen? Saudara
mengalami kesibukan yang luar biasa. Tapi disitupun saudara bias berjumpa
dengan Tuhan.
Dam masih banyak
lagi pengalaman
yang akan saudara hadapi disini. Termasuk skripsi ( ada amen saudara saya, uda
dapat topik?) dan pelayanan weekend. Tapi percayalah bahwa Kristus ada bersama
saudara. Dan Kristus ada disetiap pengalaman saudara. Pengalaman yang saudara alami bukannya membuat
saudara mundur, tapi justru membawa saudaara semakin dekat dengan Kristus.
Jadi saudara alamilah pengalaman perjumpaan Pribadi dengan
Kristus, maka Ia akan mengubah hidup saudara.
Temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara, dan bawah hidup saudara
semakin dekat dengan dia. Sampai saudara sama seperti Paulus yang mengatakan
bahwa Kristus adalah hidupku. Kalau saya bole mengutip judul khotbah saudara
tossy saudara bole berkata “hidupku
bukannya aku lagi, atau mas dwi: bukan aku tapi Dia. Ada amen saudara. ?
2
- Kemudian curahan
hati Paulus yang kita jumpai selanjutnya terdapat di dalam ayatnya yang ke-23-24.“23 Aku didesak dari dua
pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang
jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia
ini karena kamu.”
Ia
seolah-olah didesak (Sunechomai =aku dipegang bersama-sama,
aku didesak. dari dua pihak. Keduanya mempunyai daya tarik yang sama.
Keduanya mendorong dan menaraiknya
dari dua jurusan, sehingga ia tidak tahu apa yang harus ia buat. Aku ingin
pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus.
Itu kemungkinan yang pertama.
Kemungkinan yang kedua kan menyusul dalam ayat ke 24. Aku ingin, sebenarnya: mempunyai keinginan (ten ephitumian echon). Aku didesak (sunekhomai) kata yang akan dipakai oleh
seorang pengembara ketika berada di jurang yang sempit dengan dinding batu pada
kedua sisinya, tak sanggup lagi berputar arah selain berjalan terus. Aku
mempunyai (echon, = sekarang
dan terus menerus mempunyai) keinginan “untuk pergi dan diam bersama-sama
dengan Kristus” kata yang diterjemahkan
di sini dangan “pergi” dalam bahasa aslinya (analuein) berarti “membongkar, melepaskan kembali. Paulus
mengumpamahkan hidupnya dengan kemah yang biasa dipakai oleh musafir-musafir dalam
perjalanan mereka. Tiap-tiap kali, kalau mereka mau melanjutkan perjalanan
mereka, kemah mereka
dibongkar , supaya dibawah dan dapat dipasang lagi di tempat perhentian yang
berikut. Paulus mengatakan bahwa demikianlah
hidupnya- dalam perjalanan musafir besar, di dunia ini. Ia ingin untuk pergi(membongkar kemah
hidupnya) dan diam bersama-sama dengan Kristus.
Diam bersama-sama dengan Kristus itulah yang di inginkan( sun Christoi einai ) Paulus. Yang diinginnkan Paulus bukan mati, supaya
mati, tetapi mati, supaya bersama-sama dengan Dia. Jadi Paulus sebenarnya bukan saja berada di
persimpangan jalan dari dua kemungkinan, tetapi juga tahu dan itulah yang mendesaknya dari jurusan ini
bahwa mati dengan Kristus adalah kemungkinan yang jauh lebih baik. Sebab
kematian yang demikian ia anggap sebagai perbuatan yang terakhir dalam
hidupnya, dimana Kristus dapat dimuliakan. Namun demi kawan-kawannya dan demi apa yang
dapat dilakukannya bersama dan untuk mereka, ia ingin tetap tinggal di
dunia. Lalu muncullah pikirannya bahwa
pilihannya tidak tergantung pada diriya, tetapi pada Allah sendiri.
Dalam
ayat 24 Paulus menyebut kemungkinan yang kedua yang mendesaknya dari dua
kurusan yang lain:tetapi perlu untuk
tinggal dalam daging ini karena kamu. Ia tidak hidup untuk diri sendri dan kepentingan sendiri. Ia hidup untuk Kristus dan karena itu juga untuk
jemaat. Perkataan ini mengingatkan kita
kepada kewajiban (anangke) yang ia
letakkan atas dirinya (1 Kor 9:16)
kewajiban untuk memberitakan Injil. Ia
tahu bahwa mati untuk kemuliaan Kristus itu “jauh lebih baik” baginya, tetapi
juga ia tahu bahwa ia tinggal dalam daging “ lebih perlu” untuk jemaat yang adalah “suatu kewajiban” baginya. Suatu “kewajiban” yang bukan ia sendiri letakkan
atas dirinya Karena bukan ia sendiri yang memilikinya tetapi yang dipikulnya
sebagai sebagai rasul: suatu “kewajiban” berhubungan dengan kenyataan, bahwa ia
masih ada, bahwa ia masi hidup dalam daging.
Keyakinan Paulus bahwa
dia akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan mereka. Kata yang diapkai untuk tinggal ialah menein
dan untuk tinggal bersama-sama lagi paramenein. Menein artinya “tinggal
dengan” paramenein” (para artinya disamping) artinya menunggu disamping
seseorang agar siap untuk memberi pertolongan kapan saja. Kerinduan Paulus untuk hidup bukanlah demi
dirinya sendiri, melainkan demi mereka yang seterusnya ingin ia bantu.
Paulus
meletakkan kepentingan mereka di atas pilihan pribadinya. Dengan demikian, ia menjadi contoh hidup
dalam hal yang akan ia ajarkan kepada mereka.
Ia berkomitmen pada kemitraan Injilnya dengan mereka selama Tuhan
memberinya hidup.
Ilustrasi:
Ttidak
ada pertanyaan yang paling membuat saya frustasi saat saya pertama kali datang ke tempat
pelayanan selain pertanyaan “bisa main musik gak?” hehehe gak bisa. Jawabannya macem-macem. Ada yan bilang “ooo gak apa-apa, disini
banyak kok yang bisa main musik” huuufff. Tapi ada juga yang jawab “ooo” dan
ada juga yang jawab “trus kamu bisa apa kalau begitu ?” sakitnya tu disini saudara”. Kesannya kalau dalam pelayanan musik yang
paling penting. Kalau gak bisa musik,
seperti gak ada apa-apanya. Sayakan buta soal musik. Jadi amat sangat bergumul.
Rasanya pengen cari tempat pelayanan lain.
Tapi saya percaya bahwa Tuhan memberikan sesuatu yang berbeda dari orang
lain, dan saya akan memberikan yang terbaik dari yang saya miliki, dalam
pelayanan. Saya datang ketempat itu
bukan untuk jadi pemain musik tapi saya mahasiswa theology yang akan melayani
jiwa-jiwa yang ada disana. Apapun tantangannya. Yesus bersama saya dan dia
adalah hidup saya. Kemanapun ia mengirim saya. Itu adalah kepercayaan dari
Tuhan yang harus saya kerjakan.
Aplikasi:
Paulus
berada di dua pilihan yang baik. Yang suci. Pada satu sisi ia ngin memuliakan
Kristus melalui kematiannya. Namu pada
sisi yang lalin, dia ingin tinggal di dunia, untuk bersama-sama dengan orang-orang
yang di layaninya. Dan Paulus memiliki
keyakinan ini, meskipun tidak jelas ansipnya. Apakah ia akan di bebaskan atau
tidak. Dan Paulus menyerahkan semua
keputusannya kepada kehendak Tuhan.
Mungkin saudara mengalami pengalamanm yang tidak
sama persis dengan Paulus. Mungkin saudara pernah menghadapi dua pilihan dalam
hidup saudara dimana saudara mau memilih untuk lanjut atau berhenti, dan ingin
pergi untuk diam bersama-sama dengan Kristus, mati dong!!! Atau diam
bersama-sama dengan keluarga. Keadaaan
yang kelihatannya tidak menentu dan sangat membuat saudara Frustasi. Entah itu
didalam pelayanan week end contohnya, sampai saudara berkata”aku didesak dari
dua pihak. Antara terus pelayanan di gereja itu, atau mengahdap bagian
pelayanan untuk mita ganti tempat” kenapa?. Soalnya saya tidak tau main music
sementara tempatnya butuh pemain musik. Jangankan main music. Baru petik senar
gitar aja langsung putus. Jangankan
berkhotbah seperti urator yang hebat yang emiliki ilmu retorika yang baik.
Ngomong aja gagap, latah lagi. Jangankan bias wl dengan baik, lawong bersin aja
fals, atau jangankan ngajar sekolah minggu dengan baik dan lucuuu. Baru
perkenalkan diri aja (slamat siang adek-adek, perkenalkan nama qaqa Vesdi)
bukannya disambut dengan gemira, mala semuanya pada nangis.
Atau
banyak tantangan yang saudara alami yang hendak membuat saudara mundur. Biarlah
keputusan yagn saudara ambil seprti Paulaus, karena Kristus adalah hidup
saudara maka semua keputusan itu adalah berasal dari Tuhan. Sudara dating di
tempat ini karena kehendak Tuhan. Dan biarlah saudara berkata “aku akan tetap
melayani Tuhan, menuntuk imu di tempat ini, karena banyak jiwa-jiwa yang sedang
menanti saya utuk saya layani” amen?
Trus
apa yang saudara dapatkan dari semuanya itu? Bukannya buang-buang waktu. Di
sati 4 tahun belajar alkitab. Banyak pergumulan. Mending di luar sana. Kerjaan
banyak. Bias heppyy. Kalau saudara
memperhatikan bahwa dalan kisah hidup Paulus, dia telah merintis banyak gereja
pada saman gereja mula-mula. Dan tulisan
Paulus mengisih sebagian besar dari kitab PB dan telah memberkati lebih dari 1
miliar orang selama lebih dari satu abad. Kenapa karena Kristus adalah
hidupnya.
Dalam buku yang
berjudul “You can be A Wolrd Changer” yang mengisahkan tentang 101 tokoh
pengubah dunia. Salah satu tokoh yang paling terakhir ditulis “ialah kisah tentang
Yesus dari nasaret” dikisahkan begini:
Tidak
ada seorang pun yang telah mengubah sejarah sebanyak yang dilakukan Yesus dari
nasaret. Lebih banyak Buku telah ditulis
mengenai Yesus daripada orang lainnya.
Kehidupannya
telah mempengaruhi seluruh sektor
keberadaan manusia. Ia tidak menulis
karya sastra, tetapi Milton,Danta, dan banyak ahli-ahli sastra diinspirasi
oleh-Nya. Ia tidak mengarang music, tetapi handel, Hayden, Beethoven, Bach, dan
Mendelssohn mencapai kesempurnaan tertinggi ketika menciptakan lagu-lagu
hymne,sinfoni, dan oratorio untuk memujo Dia.
Dia tidak melukis, tetapi Raphael, Michelanjelo, dan loenardo da Vinci
diinspirasikan mencapai kebesaran dalam melukiskan kehidupan dan pelayanna
Yesus.
Yesus
mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkn orang sakit dalam pelayannya yang aktif
hanya tiga tahun, dimana banyak filsuf terkenal yang mengajar lebih lama.
SOkrates selama 40 tahun, Plato 50 tahun, dan aristotleles 40 tahun. Tetapi ajarannya melebihi pengaruh yang
ditinggalkan gabungan 130 tahun pengajaran oleh ketiga orang pada masa lalu
ini. Kalender orang-orang Roma (dunia barat) diubah untuk merefleksikan
kematian-Nya, dengan BC. Berarti Before
Christ, dan A. D. yang berarti anno domini yang artinya didalam Tahun Tuhan.
Saudara mungkin tidak
memiliki apa-apa untuk mengubah dunia, atau menjadi histori maker. Tapi kalau
Kristu adalah hidup anda. Maka saudara pasti bias. Saya terlalu percaya kalau
Kristus tidak memanggil orang yang mampu, tapi memampukan orang yang dipanggilnya.
Berimanlah dalam
mengambil langkah kecil kedepan untuk mengembangkan karakter yang menyerupai Kristus,
temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara entah dalam pengalaman senang
maupun pengalaman Pahit, layani dia dari
apa yang dikaruniakan kepada saudarah.
Pandang jiwa dan pelayanan seperti Yesus memandangnya, dimana Ia relah
meninggalkan kemuliaannya demi keslamatan manusia, dan Allah akan senantiasa
setia dan memampukan Anda untuk mengubah dunia.
Yesus mengubah dunia secara luar biasa. Dan kalau
Dia adalah hidup saudara. Maka saya akan mengatakan bahwa “You can be A Wolrd
Changer” amen? Katakana kepada orang di sampaing saudara. “You can be A Wolrd
Changer”
Penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar