Rabu, 29 Oktober 2014

KHOTBAH CHAPEL "JESUS IS MY LIFE"

VESDI SANDA
KHOTBAH CHAPEL
(Filipi 1:21-24)
Teks:  “21.Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.  22  Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus-itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Pendahuluan
Slamat pagi saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus.  Gimana kabarnya pagi ini?
Saya percaya bahwa pagi yang indah ini, kita bole ada di tempat ini karena kemurahan Tuhan dalam hidup kita, amen?
Meskipun mungkin ada yang pegal karena sati cup. Tapi tetap semangat, ingat hari ini adalah finalnya. Heheheh katakana kepada teman kamu, semangat hari ini final. heheh
            Seorang musisi yang memiliki kemampuan untuk bermain music secara luar biasa.  Atau seorang composer yang sanggup menggubah lagu yang sangat luar biasa, dan sanggup membuat konser music yang spektakuler.  Tentu bukan seorang yang hari ini masuk mendaftarkan diri ke sekolah music, kemudian besok harinya langsung menjadi hebat. 
Tentu ia harus melalui pendidikan musik yang membutuhkan waktu yang panjang, serta pengalaman-pengalaman yang luar biasa dalam bidang musik.  Orang tersebut tentu pernah mengalami jatuh bangun, kritikan, masukan, bahkan latihan yang keras untuk menjadi seorang musisis, atau composer yang hebat.  Tentu ia tidak melakukannya dengan setengah hati, tetapi dengan sepenuh hati bahkan menjadikan music sebagai bagian dari hidupnya.  Atau bahkan menjadikan music sebagai hidupnya.

Tema khotbah saya hari ini ialah
Orang Yang Memikirkan Tentang Sorga, Ialah Orang Yang Giat Di Bumi. Orang Yang Paling Memikirkan Tentang Sorga Adalah Orang Yang Paling Giat Di Bumi

Judul Khotbah  saya pada pagi hari ini ialah JESUS IS MY LIFE

Langsung saja: mari sama-sama kita membuka Alkitab kita di dalam kitab “ FILIPI 1:21-24”
Surat Filipi adalah surat yang paling pribadi di antara surat-surat Paulus yang tidak di tulis bagi perorangan.  Jemaat Filipi sudah sangat dekat kepadanya, sehingga ia menulis suratnya bukan untuk membela pelayanannya seperti kepada jamaat di Korintus dalam II Korintus, tetapi ia merasa bahwa ia dapat berbicara secara bebas kepada mereka tentang penderitaan dan ambisi rohaninya.  Sifat dari surat ini sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab paulus dengan orang percaya di Filipi. Sehingga Paulus dengan bebas mencurahkan apa yang menjadi isi hatinya yang terdalam kepada jemaat Filipi. 
Tentu saat Paulus menuliskan surat ini, Paulus tidak sedang dalam keadaan yang fun, santai atau lagi bersenang-senang, sehingga ia bebas menuliskan curahan hatinya yang luar biasa tentang hubungan dekatnya dengan Kristus kepada jemaat Filipi.  Paulus saat menulis surat ini. Ia sedang berada di dalam penjara karena pemberitaan Injil. Tanggal penulisan surat Filipi tidak dapat dipastikan. Ada yang mengatakan saat ia di penjarakan di Roma (60-62), ada juga yang mengatakan bahwa saat dia di penjarakan di Kaisarea (58-60), ada juga yang mengatakan saat ia di Efesus (50).  Namun tidak ada kesepakatan kapan dan dimanan surat ini di tulis.  Namun yang jelas surat ini di tulis saat Paulus sedang di penjarakan dan Paulus tidak memiliki kepastian apakah dia akan di bebaskan atau kemungkinan justru akan mendapat hukuman mati.  
             Apa saja curahan hati Paulus itu?
1
  • Mari sama sama kita perhatikan dalam ayatnya yang ke “21.Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
            Dalam pernyataan yang sederhana ini, Rasul Paulus mengungkapkan betapa dalamnya Kasihnya kepada Tuhan.  Hidup yang dimaksudkannya disini ialah hidup di dalam Kristus, ya Kristus sendiri. Paulus memposisikan Kristus “Χριστὸς” bukan sebagai objek tetapi subjek dalam hidupnya.  Sehingga Paulus bukan lagi haya hidup untuk Kristus tapi Kristus itu sendiri adalah hidupnya.  “aku hidup, tetapi hidupku ditangkap dan dikuasai oleh Kristus, sehingga dengan jalan itu Ia hidup bagi ku.  Ia hidup menggantikan aku di dalam hidupku sendiri.”
            Ada beberapa pandangan mengenai maksud Paulus: mengenai teks ini. kebanyakan penafsir mengatakan sebab kematian memberikan kepada Paulus persekutuan yang penuh dengan Kristus, Tuhannya, di dalam soga.  Dan ada yang menafsirkan teks ini  berbicara mengenai kesempatan Paulus memuliakan Kristus melalui kemulian-Nya. 
            Namun saya tidak akan menjelaskan kepada saudara apa sesungguhnya maksud dari Paulus mengenai perkataannya ini, tetapi yang saya ingin sampaikan kepada saudara adalah. Mengapa Paulus memiliki pemahaman seperti ini ?  Apa yang melatar belakangi sehingga Paulus memiliki pandangan dan pemahaman mengenai hubungan yang begitu dalam antara dirinya dengan Kristus. 
Tentu pemahaman yang begitu dalam yang diungkapkan oleh paulus ini, bisa ada dalam diri Paulus. Bukan karena Paulus telah menyelidiki siapa Kristus di dalam Perpustakaan di lantai dua Aliteia, atau buku-buku yang banyak, tetapi karena Paulus memiliki pengalaman-pengalaman yang luar biasa serta perjumpaan pribadi bersama dengan Kristus.  
Sampai saat ini saya ingin mengatakan kepada saudar bahwa ialah “alami perjumpaan pribadi bersama dengan Kristus dan temukan Dia dalam setiap pengalaman hidup saudara Paulus menemukan Kristus dalam pengalaman pribadinya dan perjalanan pelayanannya.   
Dalam Kisah Para Rasul 9. Diceritakan mengenai perjumpaan Paulus dengan Tuhan yang mengubah kehidupan Paulus secara radikal kepada Tuhan.  Pertemuan pribadi antara Paulus dan Kristus mengubah hidupnya.  Paulus menjadi semakin teguh dan bersemangat untuk melayani Tuhan.  Banyak tantangan dan mujizat yang dialami oleh Paulus. Sebelum perjumpaan itu Paulus adalah seorang yang begitu membenci pengikut Kristus,  namun telah diubahkan kepada kehidupan yang radikal kepada Kristus.  Kalau saudara membaca perjalanan pelayanan Paulus dalam Kisa Para rasul. Berkali-kali Paulus menghadapi bahaya bahkan Maut seklipun.  Paulus menuliskan kesulitan yang di hadapinya dalam II Korintus. Dimana Paulus mengatakan “AKU LEBIH BANYAK BERJERIH LELAH;   LEBIH SERING DI DALAM PENJARA;  DIDERA DI LUAR BATAS;  KERAP KALI DALAM BAHAYA MAUT.  11:24 LIMA KALI AKU DISESAH ORANG YAHUDI, SETIAP KALI EMPAT PULUH  KURANG SATU PUKULAN, 11:25 TIGA KALI AKU DIDERA,   SATU KALI AKU DILEMPARI DENGAN BATU,   TIGA KALI MENGALAMI KARAM KAPAL,   SEHARI SEMALAM AKU TERKATUNG-KATUNG DI TENGAH LAUT. 11:26 DALAM PERJALANANKU AKU SERING DIANCAM BAHAYA BANJIR DAN BAHAYA PENYAMUN, BAHAYA DARI PIHAK ORANG-ORANG YAHUDI  DAN DARI PIHAK ORANG-ORANG BUKAN YAHUDI; BAHAYA DI KOTA,  BAHAYA DI PADANG GURUN, BAHAYA DI TENGAH LAUT, DAN BAHAYA DARI PIHAK SAUDARA-SAUDARA PALSU.  {27}AKU BANYAK BERJERIH LELAH DAN BEKERJA BERAT;  KERAP KALI AKU TIDAK TIDUR; AKU LAPAR DAN DAHAGA; KERAP KALI AKU BERPUASA,  KEDINGINAN DAN TANPA PAKAIAN.”
Namun pengalaman-pengalaman ini tidak membuat Paulus menyerah. Justru pengalaman tersebut membawa Paulaus semakin dekat dengan Kristus.  Bahkan Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah hidupnya. William Barclay mengatakanBagi Paulus  Kristus adalah hidupnya sebab pada hari ketika ia berjalan menuju Damsyik seolah-olah ia memulai hidup yang samasekali baru.  Kristus juga adalah hidup yang sedang ia jalani.  Tak satupun dijalani Paulus tanpa kehadiran-Nya dan dalam saat-saat yang menakutkan, Kristus hadir disana untuk menghiburnyua.(Kisah 18:9,10).  Kristus juga adalah tujuan hidupnya sebab di hadiratnya yang kekal Paulus mengarahkan seluruh hidupnya.  Kristus adalah inspirasi bagi kehidupannya.  Bagi Paulus Kristus telah memberi kekuatan untuk menjalani hidup sebab kasih karunia Kristus yang serba mencukupi, telah menyempurnahkan kelemahan Paulus.  Baginya, Kristus adalah upah kehidupan sebab bagiya upah satu-satunya yang berarti adalah hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan.  Apabila Kristus direnggut dari hidupnya, maka bagi Paulus hidup ini mejadi tak berarti apa-apa.
Ilustrasi:                                                    
Saya ingat ketika saya menanggapi panggilan Tuhan dalam hidup saya.  Saya langsung memutuskan untuk sekolah alkitab, tapi blum tau mau masuk dimana.  Dan itupun bukan hal yang gampang.  Selain harus menghadapi penolakan dari orang tua dan saudara, saya juga tidak mendapatkan dukungan dalam hal materi. Jadi ketika saya kesini, harus memikirkan biayanya.  Dan saya ingat sekali waktu saya kesini dengan janji akan ada sponsor kata gebala saya. Tapi yang saya dapati bahwa saat saya hendak registrasi, sponsor saya batal dan uang tidak ada. Saya datang sendirian, tidak kenal siapapun disini. Cuman tau satu qaqa tingkat. Qa defli dan satu dosen. Pak agus. Itupun tunya lewat telfon. Saya menjadi frustasi. Karna harus bayar tapi gak ada uang. Mau pulang apalagi. Tamba gak ada uang.  Tapi puji Tuhan.  Baru kali itu angkatan kami.  Langsung bole BSK dari semester pertama. Dan saya salah satunya yang diterima.  Baru pertama kali datang, langsung dpt ujian dari Tuhan. Gimana kalau uda di jalanin ya?
Pada awalnya sebelum masuk sati, Saya pikir disini adalah kumpulan pendeta. Rohaniawan, yang seperti malaikat. Yang kerjanya setiap hari baca Alkitab. Berdoa ibadah dan memuji menyembah Tuhan. Mungkin dpt diilustrasikan dengan sebuah lagu mungkin lagunya seperti ini saudara “bersama malaikat di surga, nyanyikan kidung pujian”  tapi kenyataannya.  Alamak. Koyok ngene too? luar biasa.  Tingkat satu tantangan demi tantangan datang, dan saya kemudian berpikir kayanya saya salah tempat. In bukan tempat saya. Memang ada juga mujisat dan pertolongan Tuhan selalu hadir.  Tapi apakah ujian berhenti.?  Tidak, tingkat dua, makin berat.  Sampai saya berkata pada Tuhan cukup Tuhan !! saya tidak mau lagi untuk lanjut. Saya menyesal datang ke tempat ini. Mending saya lanjut kulia di sekuler.  Saya sudah mengorbanykan cita-cita saya untuk datag ke tempat ini, tapi ini yang saya dapatkan.  Di luar sana saya butuh ini, tinggal cari dapat.  Disini. !!!  adooooohh, Mau print ugas saja begumul setengah mati. Tapi Tuhan selalu ada saja pertolongan-nya. naik tingkat tiga. Ujian berhenti.? Lanjuuuuuut.  Disini merupakan keadaan terberat mungkin sepanjang pengalaan saya di sati sampai saat ini. Karen mungkin pengalaman skripsi blum saya lalui. Mungkin lebih berat kali ya. Tingkat tiga. Saya kemudian bertanya. Apakah engkau benar-benar ada Tuhan ataukah semua yang saya alami hanya sebuah kebetulan saja.  Tapi yang saya mau saksikan bahwa Tuhan selalu hadir disitu dan mengatakan bahwa Ia selalu setia dan ada bersama saya. Dan saat ini saya percaya kalau ia ada di dalam hidup saya. Dan saya ingin mengatakan bahwa hidup saya adalah Kristus. Tanpa Dia saya bukanlah apa-apa.
Aplikasi:
Paul Stevens dalam bukunya ”Down to earth spirituality, Menemukan Tuhan dalam kehidupan yang biasa dan membosankan” mengatakan bahwa kita dapat bertemu dengan Allah dalam kondisi biasa dan umum dalam kehidupan keseharian kita.  Dengan petunjuk-petunjuk-Nya yang diambil dari kisa Yakub di Alkitab, Stevens mencermati kisah dalam kitab kejadian dan membuka bagaimana momen-momen yang biasa dibuat menjadi luar biasa, diubahkan oleh kehadiran Allah.
“kehidupan setiap hari ialah disiplin spiritual yang didalamnya Allah secara terus menerus dan dengan ramah menemukan kita” kata Stevens.  Ketika kita sedikit saja mengharapkan hal itu, Allah akan mengejutkan kita dengan mempesonakan kembali apa yang kita alami sehari-hari dan membuat setiap saat menjadi suatu kesempatan untuk merasakan berkat-Nya.
Mungkin saudar juga perna mengalami hal yang sama seperti saya. Atau mungkin saudara mengalami pengalaman yang berbeda. Tapi percaylah bahwa Kristus ada bersama saudara. Mungkin adik tingkat satu berpikir saat datang di tempat ini akan bertemu dengan qaqa tingkat yang penuh dengan kemuliaan Tuhan yang saat bertemu, akan selalu mengatakna  Salam bagimu di dalam Yesus Kristus (nada berwibawah),  namun nyatanya (alamak.     Jangan kan salam) mukanya jutek banget, ketus. Apalagi ya. ??? galak. Pokonya beda jauh dengan malaikat.  Ya yang namanya juga tempat orang lagi di bentuk.  Koslet dikit wajarlah. Hehehehehehhe  apalagi kumpulan berbagai suku. Jadi sudah.
            Atau mungkin pikirnya kaya anak SMA. Cuman bangun, makan, kuliah, kerja tugas. Dan tidur. Selesai. Tapi nyatanya tugassnya gak ketulungan banyaknya (logat malaisya). Sampai bingung, mau makan atau kerja tugas. N setiap minggu pasti ada aja kesibukan.(LBC, ORIENTASI, AUDISI MUSIK N DLL) PERTEMUAN2, ACARA PENERIMAAN MAHASISWA. ACARA WISUDAH, KULIA BLOK, SATI CUP, MID SEMESTER, DETLINE TUGAS, KKR, UJIAN FINAL) uda satu semster sibuk semua. Gak ada freee. Desember libur, jangan sala pelayanan justru numpuk di desember. Semester depan welcome in mission day momen.  Sati gak pernah freee brooo. Sati itu sangat sibuk. Karena saudara lagi dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan besar, ya harus belajar dari sekarang no untuk sibuknya. Biar nanti kalau jadual saudara sudah jam terbang. Saudara gak kaget.   Saudara bisa bilang itu ma biasa di sati. Mau jamnya terbang kek. Mau jadual khotbahnya ikut terbang kek. Itu ma biasa. Ada amen?  Saudara mengalami kesibukan yang luar biasa. Tapi disitupun saudara bias berjumpa dengan Tuhan.
Dam masih banyak lagi pengalaman yang akan saudara hadapi disini. Termasuk skripsi ( ada amen saudara saya, uda dapat topik?) dan pelayanan weekend. Tapi percayalah bahwa Kristus ada bersama saudara. Dan Kristus ada disetiap pengalaman saudara.  Pengalaman yang saudara alami bukannya membuat saudara mundur, tapi justru membawa saudaara semakin dekat dengan Kristus.
            Jadi saudara alamilah pengalaman perjumpaan Pribadi dengan Kristus, maka Ia akan mengubah hidup saudara.  Temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara, dan bawah hidup saudara semakin dekat dengan dia. Sampai saudara sama seperti Paulus yang mengatakan bahwa Kristus adalah hidupku. Kalau saya bole mengutip judul khotbah saudara tossy  saudara bole berkata “hidupku bukannya aku lagi, atau mas dwi: bukan aku tapi Dia. Ada amen saudara. ?
2
  • Kemudian curahan hati Paulus yang kita jumpai selanjutnya terdapat di dalam ayatnya yang ke-23-24.“23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; 24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.”
Ia seolah-olah didesak (Sunechomai =aku dipegang bersama-sama, aku didesak. dari dua pihak.  Keduanya mempunyai daya tarik yang sama. Keduanya mendorong dan menaraiknya dari dua jurusan, sehingga ia tidak tahu apa yang harus ia buat. Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus.  Itu kemungkinan yang pertama.  Kemungkinan yang kedua kan menyusul dalam ayat ke 24.  Aku ingin, sebenarnya: mempunyai keinginan (ten ephitumian echon). Aku didesak (sunekhomai) kata yang akan dipakai oleh seorang pengembara ketika berada di jurang yang sempit dengan dinding batu pada kedua sisinya, tak sanggup lagi berputar arah selain berjalan terus.  Aku mempunyai (echon,  = sekarang dan terus menerus mempunyai) keinginan “untuk pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus”  kata yang diterjemahkan di sini dangan “pergi” dalam bahasa aslinya (analuein) berarti “membongkar, melepaskan kembali. Paulus mengumpamahkan hidupnya dengan kemah yang biasa dipakai oleh musafir-musafir dalam perjalanan mereka. Tiap-tiap kali, kalau mereka mau melanjutkan perjalanan mereka, kemah mereka dibongkar , supaya dibawah dan dapat dipasang lagi di tempat perhentian yang berikut.  Paulus mengatakan bahwa demikianlah hidupnya- dalam perjalanan musafir besar, di dunia ini.  Ia ingin untuk pergi(membongkar kemah hidupnya) dan diam bersama-sama dengan Kristus.  Diam bersama-sama dengan Kristus itulah yang di inginkan( sun Christoi einai ) Paulus.  Yang diinginnkan Paulus bukan mati, supaya mati, tetapi mati, supaya bersama-sama dengan Dia.  Jadi Paulus sebenarnya bukan saja berada di persimpangan jalan dari dua kemungkinan, tetapi juga tahu  dan itulah yang mendesaknya dari jurusan ini bahwa mati dengan Kristus adalah kemungkinan yang jauh lebih baik. Sebab kematian yang demikian ia anggap sebagai perbuatan yang terakhir dalam hidupnya, dimana Kristus dapat dimuliakan.  Namun demi kawan-kawannya dan demi apa yang dapat dilakukannya bersama dan untuk mereka, ia ingin tetap tinggal di dunia.  Lalu muncullah pikirannya bahwa pilihannya tidak tergantung pada diriya, tetapi pada Allah sendiri.
            Dalam ayat 24 Paulus menyebut kemungkinan yang kedua yang mendesaknya dari dua kurusan yang lain:tetapi perlu untuk tinggal dalam daging ini karena kamu.   Ia tidak hidup untuk diri sendri dan kepentingan sendiri.  Ia hidup untuk Kristus dan karena itu juga untuk jemaat.  Perkataan ini mengingatkan kita kepada kewajiban (anangke) yang ia letakkan atas dirinya  (1 Kor 9:16) kewajiban untuk memberitakan Injil.  Ia tahu bahwa mati untuk kemuliaan Kristus itu “jauh lebih baik” baginya, tetapi juga ia tahu bahwa ia tinggal dalam daging “ lebih perlu” untuk jemaat yang adalah “suatu kewajiban” baginya.  Suatu “kewajiban” yang bukan ia sendiri letakkan atas dirinya Karena bukan ia sendiri yang memilikinya tetapi yang dipikulnya sebagai sebagai rasul: suatu “kewajiban” berhubungan dengan kenyataan, bahwa ia masih ada, bahwa ia masi hidup dalam daging.   
Keyakinan Paulus bahwa dia akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan mereka.  Kata yang diapkai untuk tinggal  ialah menein  dan untuk tinggal bersama-sama lagi paramenein. Menein  artinya “tinggal dengan”  paramenein” (para  artinya disamping) artinya menunggu disamping seseorang agar siap untuk memberi pertolongan kapan saja.  Kerinduan Paulus untuk hidup bukanlah demi dirinya sendiri, melainkan demi mereka yang seterusnya ingin ia bantu.
            Paulus meletakkan kepentingan mereka di atas pilihan pribadinya.  Dengan demikian, ia menjadi contoh hidup dalam hal yang akan ia ajarkan kepada mereka.  Ia berkomitmen pada kemitraan Injilnya dengan mereka selama Tuhan memberinya hidup.
Ilustrasi:
            Ttidak ada pertanyaan yang paling membuat saya frustasi  saat saya pertama kali datang ke tempat pelayanan selain pertanyaan “bisa main musik gak?”  hehehe gak bisa.  Jawabannya macem-macem.  Ada yan bilang “ooo gak apa-apa, disini banyak kok yang bisa main musik” huuufff. Tapi ada juga yang jawab “ooo” dan ada juga yang jawab “trus kamu bisa apa kalau begitu ?”  sakitnya tu disini saudara”.  Kesannya kalau dalam pelayanan musik yang paling penting.  Kalau gak bisa musik, seperti gak ada apa-apanya. Sayakan buta soal musik. Jadi amat sangat bergumul. Rasanya pengen cari tempat pelayanan lain.  Tapi saya percaya bahwa Tuhan memberikan sesuatu yang berbeda dari orang lain, dan saya akan memberikan yang terbaik dari yang saya miliki, dalam pelayanan.  Saya datang ketempat itu bukan untuk jadi pemain musik tapi saya mahasiswa theology yang akan melayani jiwa-jiwa yang ada disana. Apapun tantangannya. Yesus bersama saya dan dia adalah hidup saya. Kemanapun ia mengirim saya. Itu adalah kepercayaan dari Tuhan yang harus saya kerjakan. 
Aplikasi:
            Paulus berada di dua pilihan yang baik. Yang suci. Pada satu sisi ia ngin memuliakan Kristus melalui kematiannya.  Namu pada sisi yang lalin, dia ingin tinggal di dunia, untuk bersama-sama dengan orang-orang yang di layaninya.  Dan Paulus memiliki keyakinan ini, meskipun tidak jelas ansipnya. Apakah ia akan di bebaskan atau tidak.  Dan Paulus menyerahkan semua keputusannya kepada kehendak Tuhan.  
Mungkin saudara mengalami pengalamanm yang tidak sama persis dengan Paulus. Mungkin saudara pernah menghadapi dua pilihan dalam hidup saudara dimana saudara mau memilih untuk lanjut atau berhenti, dan ingin pergi untuk diam bersama-sama dengan Kristus, mati dong!!! Atau diam bersama-sama dengan keluarga.  Keadaaan yang kelihatannya tidak menentu dan sangat membuat saudara Frustasi. Entah itu didalam pelayanan week end contohnya, sampai saudara berkata”aku didesak dari dua pihak. Antara terus pelayanan di gereja itu, atau mengahdap bagian pelayanan untuk mita ganti tempat”  kenapa?. Soalnya saya tidak tau main music sementara tempatnya butuh pemain musik. Jangankan main music. Baru petik senar gitar aja langsung putus.  Jangankan berkhotbah seperti urator yang hebat yang emiliki ilmu retorika yang baik. Ngomong aja gagap, latah lagi. Jangankan bias wl dengan baik, lawong bersin aja fals, atau jangankan ngajar sekolah minggu dengan baik dan lucuuu. Baru perkenalkan diri aja (slamat siang adek-adek, perkenalkan nama qaqa Vesdi) bukannya disambut dengan gemira, mala semuanya pada nangis.
            Atau banyak tantangan yang saudara alami yang hendak membuat saudara mundur. Biarlah keputusan yagn saudara ambil seprti Paulaus, karena Kristus adalah hidup saudara maka semua keputusan itu adalah berasal dari Tuhan. Sudara dating di tempat ini karena kehendak Tuhan. Dan biarlah saudara berkata “aku akan tetap melayani Tuhan, menuntuk imu di tempat ini, karena banyak jiwa-jiwa yang sedang menanti saya utuk saya layani” amen?

            Trus apa yang saudara dapatkan dari semuanya itu? Bukannya buang-buang waktu. Di sati 4 tahun belajar alkitab. Banyak pergumulan. Mending di luar sana. Kerjaan banyak. Bias heppyy.  Kalau saudara memperhatikan bahwa dalan kisah hidup Paulus, dia telah merintis banyak gereja pada saman gereja mula-mula.  Dan tulisan Paulus mengisih sebagian besar dari kitab PB dan telah memberkati lebih dari 1 miliar orang selama lebih dari satu abad. Kenapa karena Kristus adalah hidupnya.
Dalam buku yang berjudul “You can be A Wolrd Changer” yang mengisahkan tentang 101 tokoh pengubah dunia. Salah satu tokoh yang  paling terakhir ditulis “ialah kisah tentang Yesus dari nasaret” dikisahkan begini:
            Tidak ada seorang pun yang telah mengubah sejarah sebanyak yang dilakukan Yesus dari nasaret.  Lebih banyak Buku telah ditulis mengenai Yesus daripada orang lainnya. 
            Kehidupannya telah mempengaruhi seluruh sektor keberadaan manusia.  Ia tidak menulis karya sastra, tetapi Milton,Danta, dan banyak ahli-ahli sastra diinspirasi oleh-Nya. Ia tidak mengarang music, tetapi handel, Hayden, Beethoven, Bach, dan Mendelssohn mencapai kesempurnaan tertinggi ketika menciptakan lagu-lagu hymne,sinfoni, dan oratorio untuk memujo Dia.  Dia tidak melukis, tetapi Raphael, Michelanjelo, dan loenardo da Vinci diinspirasikan mencapai kebesaran dalam melukiskan kehidupan dan pelayanna Yesus.
            Yesus mengajar, berkhotbah, dan menyembuhkn orang sakit dalam pelayannya yang aktif hanya tiga tahun, dimana banyak filsuf terkenal yang mengajar lebih lama. SOkrates selama 40 tahun, Plato 50 tahun, dan aristotleles 40 tahun.  Tetapi ajarannya melebihi pengaruh yang ditinggalkan gabungan 130 tahun pengajaran oleh ketiga orang pada masa lalu ini. Kalender orang-orang Roma (dunia barat) diubah untuk merefleksikan kematian-Nya, dengan BC.  Berarti Before Christ, dan A. D. yang berarti anno domini yang artinya didalam Tahun Tuhan.
Saudara mungkin tidak memiliki apa-apa untuk mengubah dunia, atau menjadi histori maker. Tapi kalau Kristu adalah hidup anda. Maka saudara pasti bias. Saya terlalu percaya kalau Kristus tidak memanggil orang yang mampu, tapi memampukan orang yang dipanggilnya.
Berimanlah dalam mengambil langkah kecil kedepan untuk mengembangkan karakter yang menyerupai Kristus, temukan Dia dalam setiap pengalaman saudara entah dalam pengalaman senang maupun pengalaman Pahit,  layani dia dari apa yang dikaruniakan kepada saudarah.  Pandang jiwa dan pelayanan seperti Yesus memandangnya, dimana Ia relah meninggalkan kemuliaannya demi keslamatan manusia, dan Allah akan senantiasa setia dan memampukan Anda untuk mengubah dunia.
Yesus mengubah dunia secara luar biasa. Dan kalau Dia adalah hidup saudara. Maka saya akan mengatakan bahwa “You can be A Wolrd Changer” amen? Katakana kepada orang di sampaing saudara. “You can be A Wolrd Changer”

Penutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar